Kamis, 28 April 2016

[Review Buku] A Scent of Love in London - Indah Hanaco



A Scent of Love in London
oleh Indah Hanaco
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Published 4 febuari 2015
376 pages
Format ebook (via iJak)
Rate 2 of 5

Ivana Zelde bukan sosok sempurna yang diimpikan para gadis. Dia penderita disleksia bahkan hingga sampai taraf tidak mampu membaca, dikhianati kekasih dengan cara yang sulit dibayangkan memang terjadi di dunia nyata. Karena kekurangannya, seumur hidup Ivana dihujani perhatian yang justru dianggap menyesakkan.
Hugh Joaquin Levine pernah berada di puncak dunia. Hingga kecelakaan di Valencia seakan merenggut udara dan gravitasi dari hidup Hugh. Semua jungkir balik dan membuat cowok itu berakhir dalam kondisi menyedihkan.
Hugh pernah sangat ingin mengakhiri hidupnya, hingga bertemu dengan Ivana. Lalu dunia bergerak cepat di sekitar mereka, termasuk perasaan yang terus bertumbuh tanpa bisa dihalau. Namun mereka punya terlalu banyak perbedaan sehingga sulit untuk tetap bersama. Tapi, apakah Hugh kembali menyerah dan melepaskan Ivana dengan mudah? Karena tanpa Ivana, Hugh takkan bisa bahagia lagi.

Lanjutin Indah Hanaco Reading Challenge 2016, aku memilih judul ini karena London adalah kota favorit aku. Banyak alasan kenapa aku menyukai London, pertama karena negara itu lahirnya Sherlock Holmes dan negara dimana dunia Harry Potter tercipta.

Novel ini bercerita tentang Ivana yang menyelamatkan Hugh dari aksi yang paling menyedihkan di muka bumi ini, yaitu bunuh diri. Aksi ekstrim Ivana yang memeluk cowok itu di depan bus bertingkat yang akan melintas membuat Hugh terpana. Dan tentu saja sejak saat itu mereka seolah terikat oleh hal yang kasat mata. Persamaan nasib yang membuat mereka terasa terpuruk. Bedanya, Ivana melalui itu dengan tegar.

Setelah aksi bunuh diri Hugh, ia berjanji akan tidak mencoba melakukan bunuh diri lagi. Ivana meminta Hugh untuk mengajaknya berkeliling London selama seminggu. Tidak sampai seminggu, mereka merasakan getaran cinta satu sama lain.

Sayangnya, Ivana harus kembali ke Indonesia sebelum Hugh sempat menuntaskan janji kepada Ivana.



My Review

Oke mungkin tega bener kali ya kenapa aku ngasih rating 2 untuk novel ini. Menurut aku ini masalah selera.

Tidak ada yang salah dengan novel ini. Mba Indah berhasil menunjukan kepiawaiannya dalam bermain kata. Apalagi pengetahuannya tentang balapan formula one serta arena dan istilah-istilah yang tidak aku pahami (maklum, gak suka sama formula one hehe). Ditambah lagi diksi tentang kota London yang indah banget. Bukan hanya indah, tapi benar-benar terasa hidup bayangan yang di ciptakan Mba Indah. Kalau soal diksi, mba Indah memang jagonya. Keren!!

Sayangnya, (sekali lagi aku tegaskan, ini masalah selera) aku ngerasa berat banget buat lanjutin novel ini sampai habis. Terlalu banyak dialog gak perlu antara Hugh dan Ivana, Ivana dan Irving.

Padahal di awal-awal halaman, pas Ivana masih di indonesia dan putus dari Damon, aku masih menikmati tulisan mba Indah. Diksinya pas dan tidak terlalu bertele-tele. Pas ketemu sama Hugh ini, minat baca aku buyar. Menurut aku kadar keromantisan mereka bikin kening berkerut. Belum lagi dialog mereka itu-itu aja yang dibahas. Apalagi pas keras kepala Ivana lagi kumat, euh semua orang rasanya berlomba memberi nasehat yang sama buat dia. Dan lagi-lagi, dialog itu lagi. itu lagi! Pokoknya, rasanya beda jauh dengan novel Cinta 4 Sisi (baca di sini)yang aku baca sebelumnya. Di novel Cinta 4 Sisi aku punya kenikmatan sendiri saat menamatkan buku tersebut, walaupun romance-nya tetap mendapat nilai minus dari aku.

Secara keseluruhan, aku tidak bisa bilang tidak menyukai novel ini, yah walau harus aku akui agak berat menyelesaikan sampai habis, dan ternyata habis juga wkwkwkwk. Tapi novel ini aku rekomendasikan untuk pecinta romantis yang jatuh cinta di London. Serius lho, diksi Mba Indah hanaco tetap indah dan cocok buat kalian pecinta romance sejati.

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;