Senin, 02 Mei 2016

[Review Buku] Seri Bluestroberi 1: Rainy's Day - Fita Chakra


 Rainy’s Day
oleh Fita Chakra
Penerbit Ice Cube
Penyunting Winda Veronica
Perancang Sampul Athaya Zahra
Cetakan ke-1; Januari 2014; 227 hlm
Format ebook (via iJak)
Rate 2 of 5

"Hujan itu tak berarti sedih, Rainy," kata lelaki itu.
"Meski hujan selalu datang di saat-saat buruk?" tanyanya seperti bocah yang menuntut penjelasan.
Rainy percaya kalau hujan dan dirinya tidak pernah akur. Momen-momen terburuknya selalu dihiasi oleh rintik-rintik air hujan yang seolah berpesta merayakan kesedihannya. Bertolak belakang dengan Kian yang selalu bersyukur akan datangnya hujan. Bunga-bunga di kebunnya seakan menyambut limpahan air dari langit itu dengan sukacita. Mereka bertemu, bertengkar, lalu berteman. Namun, karena luka masing-masing mereka memutuskan untuk menyimpan rasa cinta yang mulai tumbuh. Sampai suatu hari… ketika cinta itu terungkap tanpa kata, salah seorang dari mereka pun terdiam tanpa tahu kapan akan bersuara lagi.

Karena penasaran dengan seri bluestroberi yang lainnya, aku milih Rainy’s Day sebagai bacaan aku selanjutnya. Alasannya sih karena novel ini juara pertama dari event bluestroberi. Sekalian pengen tau aja, kisah sedih apa yang di tawarkan oleh seri ini.

Kisah ini dibuka dengan Rainy yang bertengkar hebat dengan Ben. Tidak tanggung-tanggung Ben menampar Rainy di depan orang banyak hanya karena Rainy menerima telepon dari teman cowoknya. Hanya teman, tidak lebih. Itu pun hanya menanyakan tugas, tapi ternyata itu membawa dampak buruk bagi emosi Ben yang labil. Akhirnya Rainy memberanikan diri mengatakan “putus” dan mereka berpisah.

Rupanya Rainy terlalu takut pada Ben, bukan hanya pindah kos, Rainy juga pindah jurusan hanya demi menghindari seorang Ben yang terkenal kejam tapi memiliki pesona seorang pria yang sulit dihindari, bahkan oleh Rainy. Ia masih sering menangisi dan mengingat betapa manisnya Ben dan betapa “ringan” tangan Ben untuk memukul Rainy.

Rainy bertetangga dengan cowok ganteng bernama Kian, yang memergoki Rainy menangis. Dan sejak saat itu Rainy sulit menghindari Kian, karena mereka satu kos dan mereka juga kuliah di tempat yang sama. Rainy membenci Kian dengan alasan yang aneh, karena Kian selalu terlibat dalam masalah pribadi Rainy, walaupun tidak sengaja.

Dan, tidak bisa selamanya Rainy membenci Kian, bagaimana pun usaha Rainy untuk terus memusuhi laki-laki itu.



My Review

Kecewa!!

Satu kata ini cukup mengungkapkan sekali betapa aku tidak menikmati novel ini. Eh tapi gak semua sih, Cuma pas ending aja aku lumayan suka. Tapi itu pun di buat terburu-buru, seakan-akan Fita di kejar deadline untuk pengiriman naskah. Gimana pun juga ada bagian yang aku suka, walaupun kecil banget.

Rainy ini, bukan tokoh yang gak bisa di jadikan panutan sama sekali. Ia pengecut, terlalu tenggelam sama masalah diri sendiri, ngerasa dia adalah cewek yang paling merana , paling menyedihkan dan paling “negatif” sampai-sampai aku pengen teriak hello, di luar sana lebih banyak yang nasibnya lebih menderita kaleee!!! Dan kombinasi mematikan, alias sifat yang bikin kesal orang adalah keras kepala. Udah ngerasa menderita, tapi gak butuh pertolongan orang lain. Ckckckckck apa sih maunya buat tokoh kayak gitu ...

Kian sendiri juga tidak ada yang special, kehidupan dia biasa aja. Interaksi yang terjalin antara Kian-Rainy pun terlalu biasa untuk ukuran novel juara (Maaf Fitaa) contoh aja nie ya, interaksi mereka gak jauh-jauh dari kafe buku, pelayan kafe, perpustakaan dan hujan. Setau aku, banyak sekali novel amatir yang menggunakan setting ini untuk kedekatan para tokoh utama. Tapi yang lagi kita bahas ini adalah novel juara pertama lho, JUARA PERTAMA. Dan profilnya pun menunjukan Fita bukan seorang amatir.

Rainy kan terkena bulimia. Anehnya, di sini gak dibahas sama sekali apa itu bulimia, cara menanganinya, atau apa penyebabnya, dll. Seharusnya walaupun gak detail, pembaca di beri info ini, jadi tahu apa yang sedang di alami tokoh utama.

Entah ini poin plus atau tidak, tokoh yang paling menonjol dan paling kuat karakternya adalah Ben. Oke dia tokoh yang di benci semua orang, tapi aku menyukai cara Fita menggambarkan dia. Cukup aneh sih, tokoh utama Rainy – Kian malah biasa aja.

Untuk endingnya, aku cukup menyukai endingnya, Sesuai dengan seri Bluestroberi yang mengedepankan sad ending. Tapi jangan tanya aku ada sedih atau gak, karena pasti jawabannya adalah gak. Cuma aku cukup kecewa dengan penyelesaian masalah Rainy. Menunjukan sekali lagi, bahwa Rainy tidak pantas di jadikan tokoh teladan.

Secara keseluruhan, aku tidak terlalu menyukai novel ini. Tapi beberapa respon di Goodreads cukup bagus (malah ada yang kasih rating 5 dari 5 bintang), dan mungkin cocok buat kalian yang pengen coba-coba baca.

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:



G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;