oleh Fita
Chakra
Penerbit Ice
Cube
Penyunting
Winda Veronica
Perancang
Sampul Athaya Zahra
Cetakan
ke-1; Januari 2014; 227 hlm
Format ebook
(via iJak)
Rate 2 of 5
"Hujan itu tak berarti sedih, Rainy,"
kata lelaki itu.
"Meski hujan selalu datang di saat-saat
buruk?" tanyanya seperti bocah yang menuntut penjelasan.
Rainy percaya kalau hujan dan dirinya tidak
pernah akur. Momen-momen terburuknya selalu dihiasi oleh rintik-rintik air
hujan yang seolah berpesta merayakan kesedihannya. Bertolak belakang dengan
Kian yang selalu bersyukur akan datangnya hujan. Bunga-bunga di kebunnya seakan
menyambut limpahan air dari langit itu dengan sukacita. Mereka bertemu,
bertengkar, lalu berteman. Namun, karena luka masing-masing mereka memutuskan
untuk menyimpan rasa cinta yang mulai tumbuh. Sampai suatu hari… ketika cinta
itu terungkap tanpa kata, salah seorang dari mereka pun terdiam tanpa tahu kapan
akan bersuara lagi.
Karena penasaran dengan seri bluestroberi
yang lainnya, aku milih Rainy’s Day sebagai bacaan aku selanjutnya. Alasannya
sih karena novel ini juara pertama dari event bluestroberi. Sekalian pengen tau
aja, kisah sedih apa yang di tawarkan oleh seri ini.
Kisah ini dibuka dengan Rainy yang bertengkar
hebat dengan Ben. Tidak tanggung-tanggung Ben menampar Rainy di depan orang
banyak hanya karena Rainy menerima telepon dari teman cowoknya. Hanya teman,
tidak lebih. Itu pun hanya menanyakan tugas, tapi ternyata itu membawa dampak
buruk bagi emosi Ben yang labil. Akhirnya Rainy memberanikan diri mengatakan
“putus” dan mereka berpisah.
Rupanya Rainy terlalu takut pada Ben, bukan
hanya pindah kos, Rainy juga pindah jurusan hanya demi menghindari seorang Ben
yang terkenal kejam tapi memiliki pesona seorang pria yang sulit dihindari,
bahkan oleh Rainy. Ia masih sering menangisi dan mengingat betapa manisnya Ben
dan betapa “ringan” tangan Ben untuk memukul Rainy.
Rainy bertetangga dengan cowok ganteng
bernama Kian, yang memergoki Rainy menangis. Dan sejak saat itu Rainy sulit
menghindari Kian, karena mereka satu kos dan mereka juga kuliah di tempat yang
sama. Rainy membenci Kian dengan alasan yang aneh, karena Kian selalu terlibat
dalam masalah pribadi Rainy, walaupun tidak sengaja.
Dan, tidak bisa selamanya Rainy membenci
Kian, bagaimana pun usaha Rainy untuk terus memusuhi laki-laki itu.
My Review
Kecewa!!
Satu kata ini cukup mengungkapkan sekali
betapa aku tidak menikmati novel ini. Eh tapi gak semua sih, Cuma pas ending
aja aku lumayan suka. Tapi itu pun di buat terburu-buru, seakan-akan Fita di
kejar deadline untuk pengiriman naskah. Gimana pun juga ada bagian yang aku
suka, walaupun kecil banget.
Rainy ini, bukan tokoh yang gak
bisa di jadikan panutan sama sekali. Ia pengecut, terlalu tenggelam sama
masalah diri sendiri, ngerasa dia adalah cewek yang paling merana , paling
menyedihkan dan paling “negatif” sampai-sampai aku pengen teriak hello, di luar sana lebih banyak yang
nasibnya lebih menderita kaleee!!! Dan kombinasi mematikan, alias sifat
yang bikin kesal orang adalah keras kepala. Udah ngerasa menderita, tapi gak
butuh pertolongan orang lain. Ckckckckck apa sih maunya buat tokoh kayak gitu
...
Kian sendiri juga tidak ada yang
special, kehidupan dia biasa aja. Interaksi yang terjalin antara Kian-Rainy pun
terlalu biasa untuk ukuran novel juara (Maaf Fitaa) contoh aja nie ya,
interaksi mereka gak jauh-jauh dari kafe buku, pelayan kafe, perpustakaan dan
hujan. Setau aku, banyak sekali novel amatir yang menggunakan setting ini untuk
kedekatan para tokoh utama. Tapi yang lagi kita bahas ini adalah novel juara
pertama lho, JUARA PERTAMA. Dan profilnya pun menunjukan Fita bukan seorang
amatir.
Rainy kan terkena bulimia.
Anehnya, di sini gak dibahas sama sekali apa itu bulimia, cara menanganinya,
atau apa penyebabnya, dll. Seharusnya walaupun gak detail, pembaca di beri info
ini, jadi tahu apa yang sedang di alami tokoh utama.
Entah ini poin plus atau tidak,
tokoh yang paling menonjol dan paling kuat karakternya adalah Ben. Oke dia
tokoh yang di benci semua orang, tapi aku menyukai cara Fita menggambarkan dia.
Cukup aneh sih, tokoh utama Rainy – Kian malah biasa aja.
Untuk endingnya, aku cukup menyukai
endingnya, Sesuai dengan seri Bluestroberi yang mengedepankan sad ending. Tapi jangan tanya aku ada
sedih atau gak, karena pasti jawabannya adalah gak. Cuma aku cukup kecewa
dengan penyelesaian masalah Rainy. Menunjukan sekali lagi, bahwa Rainy tidak pantas
di jadikan tokoh teladan.
Secara keseluruhan, aku tidak
terlalu menyukai novel ini. Tapi beberapa respon di Goodreads cukup bagus
(malah ada yang kasih rating 5 dari 5 bintang), dan mungkin cocok buat kalian
yang pengen coba-coba baca.
Sampai jumpa di review
selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini