Inseperable
oleh Laili
Muttamimah
Penerbit Ice
Cube
Penyunting
Winda Veronica
Perancang
Sampul Athaya Zahra
Cetakan ke-1;
Januari 2014; 285 hlm
Format ebook
(via iJak)
Rate 4 of 5
“Nggak! Bukan begitu!” elakku. “Menurutku aneh aja kalau ada cowok yang suka baca dongeng.”
“Maksudmu Tristan and Isolde?” tanyanya, Aku mengangguk cepat,
“Kenapa kamu baca itu?” Sudut bibir Tristan terangkat semakin lebar,
“Kalau kamu mau tahu, baca aja sendiri.”
Calya percaya bahwa dirinya mencintai pacarnya, Gav. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Tristan, teman sekelas yang tak pernah terpikir olehnya. Di bawah siraman matahari, Calya melihat Tristan tidur di salah satu meja perpustakaan. Tetapi yang menarik perhatiannya adalah sebuah buku dongeng yang terbuka di dekat Tristan. Tristan and Isolde. Sejak itu Tristan mulai merasuk ke pikiran Calya sampai-sampai mampu menggoyahkan cintanya pada Gav.
Walaupun perasaan bertaut, mereka tahu bahwa kisah ini harus berakhir seperti cerita di buku dongeng itu.
Lagi asik mencoba mendalami kisah-kisah
dengan sad ending sekalian pengen
nguji radar emosi sedih aku. Apakah masih sama flat-nya dengan membaca cerita
buku anak-anak. Dah hasilnya?
Baca review ini sampai habis hahaha ....
Calya sudah punya kekasih bernama Gav. Sosok
Gav adalah sosok setia yang benar-benar mencintai pasangannya tanpa syarat.
Calya beruntung memiliki Gav sebagai kekasihnya, bukan hanya pandai merebut
hati Calya, tapi Gav sangat cocok dengan Mama Calya dan Kak Sandi, kakak
laki-laki Calya. Calya pun tidak pernah ingin mencoba berpaling dari Gav,
tatapan matanya hanya tertuju pada Gav seorang. So perfect, itulah kehidupan Calya.
Berawal pertemuan di perpustakaan saat Calya
memergoki Tristan sedang tidur di bangku perpustakaan sambil menutupi wajahnya
dengan buku dongeng Tristan dan Isodle, berlanjut peminjaman buku catatan yang
berujung hilang dan harus menerima hukuman dari guru perfeksionis, lalu seakan
belum cukup Calya harus satu kelompok dengan Tristan. Semuanya berjalan normal,
sampai suatu kejadian mengubah cara pandang Calya terhadap Tristan. Membuat
bayang-bayang Gav seakan menjauh dari kehidupan Calya.
Ketika Calya sudah begitu terjebak oleh zona
nyaman antara dua cowok yang ia sukai, ada saatnya ia harus memilih. Tristan
atau Gav yang akan menghabiskan waktu bersama Calya di masa depan.
My Review
Sebelum bikin review, aku pengen kasih tahu
kalau ngerayain ultah Laili, berarti ngerayain ultah aku juga. Kenapa? Karena
tanggal dan bulan kelahiran kami sama persis, yaitu 26 agustus, Cuma beda tahun
aja hehe. Semoga aja kado untuk Laili, sebagian nyasar ke aku hohoho dengan
senang hati aku siap menampung.
Oke ini kisah dengan sad ending ke-3 aku baca setelah Someone to Remember dan Rainy’s
Day dan cukup suprise seri ke-2 dari Bluestroberi ini ternyata jauh lebih
matang dan lebih dewasa dalam berbagai hal. Berbanding terbalik dengan dua seri
sebelumnya yang aku baca cenderung (lebih kelihatan) remaja padahal di tulis
oleh penulis yang usianya lebih dewasa dibandingkan Laili.
Dari segi karakter, Laili membuat karakter
Gav dan Tristan itu bertolak belakang. Hal itu terlihat jelas dari dialog dan
gimana mereka memperlakukan Calya. Ini poin plus yang penting, mengingat Calya
jatuh cinta pada dua cowok yang berbeda di saat bersamaan. Intinya harus ada
kelebihan dan kekurangan yang membuat pembaca memilih-milih antara Gav atau
Tristan.
Dari segi alur, Laili juga membuat cerita ini
berjalan maju tanpa sedikitpun ada bagian yang mubazir. Setiap halaman yang di
sajikan benar-benar menceritakan kehidupan Calya yang terjebak dalam kisah
cinta itu.
Hampir semua komponen dalam cerita ini aku
suka. Mulai dari interaksi manis antara Gav-Calya dan gimana Laili
mempertontonkan bahwa mereka berdua adalah pasangan serasi dan cocok satu sama
lain. Lalu Laili mulai mengaduk emosi aku dengan kedekatan yang terlarang
antara Tristan-Calya dan kedekatan itu berjalan pelan tapi pasti dan tepat pada
sasaran. Emang sih perkenalan Tristan-Calya berawal dari bertengkar, tapi gak
lebay kok, gak kayak kucing-anjing. Mereka bertengkar gara-gara Tristan
ngilangin buku catatan fisika Calya. Dan seterusnya berlanjut dengan pas.
Maksudnya pas, gak ada kedetakan yang dipaksakan.
Banyak adegan yang benar-benar menguras emosi
di sini. Aku cukup menikmati emosi aku di aduk-aduk sama kisah remaja ini.
Adegan dimana Calya harus memilih antara tinggal menonton Gav di pertandingan
baseball, adegan Calya bingung Calya ketika harus memilih Gav di samping dia
atau Tristan dan banyak lagi. Dan sedihnya Calya saat Tristan mulai menjauhi
Calya dan tentu aja adegan di rumah sakit.
Dan jujur aja, Laili berhasil membuat aku
membenci sikap Calya yang tega nyakitin Gav berkali-kali.
Udah aku bilang ini sad ending, jadi jangan berharap ending-nya di pelaminan.
Secara keseluruhan, aku sangat menyukai novel
ini. Laili benar-benar mengerjakan PR-nya dengan baik dan hasilnya memuaskan. Aku
sangat rekomendasikan novel ini untuk penggemar kisah remaja dengan sad ending,
dengan tulisan matang dan terkesan
hampir mendekati dewasa, membuat novel ini berbeda dengan novel remaja pada
umumnya.
Dan untuk kadar sedihnya, aku kasih rating 3
of 5 hehe soalnya aku tetap gak bisa mewek kalau baca sedih-sedih. Kebal euy!! Keke~
Sampai jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini