Jumat, 14 Oktober 2016

[Review Buku] The Perfect Match - Kristan Higgins

The Perfect Match
by Kristan Higgins
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih bahasa: Aimee Monica Santoso
Editor : Lulu Rahman
Desain sampul: Marcel A.W.
536 hlm
Rate 5 of 5

Harus menikah secepatnya! Itulah yang diputuskan Honor Holland setelah memeriksakan diri di klinik kandungan. Tapi di mana ia bisa mencari pria yang bersedia menikah secepat itu? Pria idamannya jelas tak masuk hitungan, mengingat pria itu sekarang bertunangan dengan sahabat—yah, mantan sahabat—Honor.
Jadi, ketika dosen berkebangsaan Inggris, Tom Barlow, membutuhkan izin menetap permanen di Amerika, Honor langsung menawarkan diri untuk menikah dengan pria tampan tersebut. Tom pria baik dan terbukti bisa membangkitkan gairah Honor. Menikah tanpa cinta sama sekali tidak masalah. Tetapi, apakah itu benar? Apa yang terjadi ketika perlahan-lahan Honor justru jatuh cinta pada Tom?

Honor Holland memeriksakan dirinya ke dokter kandungan, dan ia harus memutuskan menikah secepat mungkin. Usia ke-35 adalah masa-masa berharga sel telur, yang artinya jika Honor menunda menikah, maka ada kemungkinan ia tidak akan berkesempatan memiliki seorang anak. Brogan, sahabat masa kecil sekaligus teman tidurnya selama 16 tahun menjadi kandidat yang tepat untuk mendampingi Honor di sisa hidupnya. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain, dan membutuhkan satu sama lain. Pada suatu malam, setelah mereka berhubungan intim, Honor melamarnya. Sayangnya, kecewa yang didapatkan oleh Honor, karena Brogan menganggap Honor sebagai sahabat.

Di tengah patah hatinya tersebut, Honor berusaha menata hatinya. Curhat dengan teman baiknya, Dana, dan menonton acara medis yang menampilkan operasi-operasi mengerikan bagi sebagian orang, mencari teman kencan via online dan bekerja. Mengurusi lahan anggur milik keluarga yang telah diturunkan turun menurun. Sebulan berlalu, dan Brogan mengundangnya untuk minum bir di salah satu bar langganan mereka. Betapa terlukanya Honor ketika mengetahui Dana, sahabat yang ia percayai dan sayangi, bertunangan dengan Brogan, satu-satunya laki-laki yang ia cintai. Honor kehilangan akal dan akhirnya bertengkar dengan Dana.

Tom Barlow, laki-laki asal inggris dengan aksen yang menggemaskan, tertarik dengan pertarurangan kecil itu. Setidaknya bisa mengobati gelisah akibat visa pekerjanya yang tidak bisa di perpanjang, padahal ia harus tetap berada di Amerika agar bisa terus berdekatan dengan Charlie, anak tiri tidak resminya.

Tom dan Honor berkenalan, dan mereka membuat kesepatakan. Honor bersedia menikahi Tom agar laki-laki itu bisa tetap tinggal di Amerika, dan Honor bisa memiliki anak dari Tom. Resiko pernikahan atas dasar penipuan untuk mendapatkan green card adalah penjara sepuluh tahun dan denda seperempat juta dollar. Honor meyakinkan dirinya, bahwa ini demi kebaikannya sendiri. Ia tidak punya kandidat lain yang bisa memenuhi syarat untuk menjadi calon ayah dari bayi yang belum ia kandung. Tom juga meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia melakukan ini semua demi Charlie. Ia yakin usahanya ini akan membuat anak tersebut kembali menyayanginya seperti dulu lagi.

Tapi, mereka berdua tidak tahu, bahwa mereka berdua mencoba menipu perasaan masing-masing. Menipu diri sendiri bahwa tidak ada cinta di antara mereka.




My Review

 The Perfect Match: Pasangan Termanis ini, memang memiliki kisah yang sangat manis. Dewasa tapi manis. Ini adalah novel genre romance dengan label adult, pertama yang berhasil membuat aku senyum-senyum. Biasanya tampang aku flat aja kalau baca romance wkwk

Banyak hal yang aku suka dari novel ini. Salah satunya adalah: walaupun novel ini label dewasa, tidak ada adegan intim yang begitu kentara. Malah hampir nggak ada, palingan Cuma adengan kissing yang sedikit hot ^^ tapi menurut aku, remaja dewasa masih bisa menikmati novel ini. Kecuali anak-anak di bawah umur.

Konfliknya juga aku suka. Sederhana tapi greget.

Honor yang ditikam sahabat sendiri. Brogan yang menolak Honor. Itu hanya sebagian kecil yang menujukan bahwa Honor benar-benar wanita dewasa. Aku salut bagaimana Honor mengatasi masalah itu, meski hatinya sakit. Ya iya lah, sahabatnya sendiri, tempat dia ngadu ketika lagi sedih, tempat dia menghabiskan waktu untuk bersenang-senang ala wanita lajang, malah merebut Brogan begitu saja darinya. Honor juga bersikap sangat bijak menerima begitu banyak perhatian dari keluarga besarnya. Meski cerewet dan berlebihan, tapi Honor mampu membuat rasa khawatir mereka mereda.

Kalau Tom, nggak tahu komentar apa. Menurut aku dia laki-laki paling malang dalam masalah wanita. Padahal wajah tampannya dan aksennya itu bisa membuat semua mahasiswinya klepek-klepek sama dia. Tapi, pernah ditinggal oleh ibunya ketika berusia 8 tahun, dan Meilisa, tunangan serta ibu kandung Charlie berselingkuh di belakangnya, lalu Meilisa meninggal dan Charlie menyalahkan Tom untuk itu semua. Bayangkan aja, anak dari mantan tunangan yang berselingkuh, yang sangat-sangat-sangat dia sayangi, membenci dirinya. Dan berbagai upaya Tom untuk membuat anak itu menyanyanginya kembali. Trus, Tom ketemu Honor, wanita yang terluka, dan ia seperti melihat dirinya sendiri dalam Honor. Malang dan kesepian. Dan tawaran Honor untuk menikahinya, bagaikan sebuah tiket menuju Charlie. Tapi, ia juga tidak ingin membuat Honor terluka lagi.

Kedetakan Honor dan Tom itu paling manis, dan paling menjadi bagian menarik dalam novel ini. Aku suka bagaimana Tom melindungi Honor ketika Brogan dan Dana tampil mesra di depan umum, dan dialog-dialog konyol yang terselip di antaranya. Ada juga ketika Honor dan Tom saling berdiam diri tidak mau mengungkapkan isi hati masing-masing, membuat mereka berdua menebak-nebak suasana hati mereka sendiri. Paling lucu itu pas, Tom mau nyium Honor, eh malah ... *gak boleh spoiler* haha dan ada juga adegan Tom paling heroik. Itu keren dan mengubah hubungan mereka jadi lebih hangat dan mesra.

Sayangnya, muncul masalah di antara mereka. Charlie akan pindah, ikut ayah kandungnya. Membuat Tom merasa usahanya selama ini sia-sia (padahal jarak di antara mereka sudah memendek ketika berkenalan dengan keluarga besar Honor) trus Tom kecewa berat, aliasa galau sampai mabuk-mabuk. Trus, Brogan yang mengetahui siasat licik Dana dan kembali pada Honor, dan membuat Tom salah paham sekaligus cemburu. Ini paling sebel sih. Karena ada masalah sama Dana, baru nyari Honor. Kemarin kemana? Pas Honor nyatain cinta ke dia. Malah bikin Tom-Honor bertengkar.

Endingnya, nggak terlalu istimewa. Tapi cukup manis dan bahagia.

Secara keseluruhan, novel ini kece. Aku suka bagaimana Honor dan Tom akhirnya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Bener-benar dewasa. Dan dari novel ini, mengajarkan bagaimana mencintai dengan tulus.

Sampai jumpa di review selanjutnya ...


G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;