Galau Putri
Calon Arang
oleh Femmy
Syahrani dan Yulyana
Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama
184 halaman
Rate 3 of 5
Pada tahun 1022, wabah mematikan
melanda kerajaan Kahuripan, meminta korban ribuan jiwa. Calon Arang menebarkan
teluh untuk melampiaskan sakit hatinya karena tak satu lelaki pun mau menikahi
putrinya. Airlangga, sang raja Kahuripan, geram. Ia harus menumpas si peneluh,
jika ingin menyelamatkan rakyatnya dan mewujudkan ambisinya mengembalikan
kejayaan Kahuripan. Namun, keselamatan seluruh rakyat teryata bukan ditentukan
kedua sosok besar─Calon Arang dan Airlangga─melainkan pada dua anak manusia
sederhana: Ratna, putri Calon Arang yang cantik jelita, dan Bahula suaminya,
ksatria muda yang diutus Airlangga menguak rahasia kesaktian si peneluh. Ratna
harus memilih antara kasih pada ibunda dan cinta pada umat manusia, antara
membantu tugas suami tercinta atau mengkhianati ibu terkasih.
***
Ratna dan ibunya dibenci warga sekampung
karena gosip yang beredar. Ibunya tukang teluh yang telah membunuh suaminya
sendiri dan mencelakai setiap pemuda yang hendak melamar putrinya. Hingga suatu
hari ibunda Ratna, yaitu Calon Arang menyebarkan teluh berupa wabah penyakit
yang sangat mematikan.
Airlangga, sang raja Kahuripan mengutus
sahabat baiknya, Bahula, untuk menikahi Ratna dan mencari cara memusnahkan
teluh tersebut. Semua persiapan sudah dilaksana oleh kerjaan. Dan Calon Arang
menerima Bahula dengan baik.
Tapi betapa kagetnya Bahula, saat mengetahui
bahwa rencana Bahula sudah diketahui oleh Calon Arang. Hidup dan matinya
tergantung pada keputusan Calon Arang selanjutnya.
“Kau tahu Calon Arang adalah ibuku
dan Ratna Manggali adikku. Seandainya dapat, buatlah keduanya bertobat, namun
bilamana tidak, jangan ingat hubunganku dengan mereka. Tumpas saja, tidak perlu
segan.” – hal 91
***