Sabtu, 25 April 2015 1 komentar

[Review Buku] Daughter Of God by Lewis Perdue


Daughter Of God
Copyright © 2000 by Lewis Perdue
Penerbit Dastan Books
Penerjemah: Bima Sudiarto
Cetakan 1; April 2014; 436 hal
Rate 4 of 5



Pemusnahan benda-benda seni kuno bernilai tinggi.
Penculikan serta pembunuhan demi pembunuhan.
Misteri dan konspirasi yang telah berusia ribuan tahun terungkap.
Fondasi keimanan masyarakat modern terancam.
Zoe Ridgeway, seorang broker seni terkemuka, pergi ke Swiss bersama suaminya, Seth, untuk menemui seorang kolektor benda seni. Sang Kolektor yang menjelang ajal itu ingin Zoe agar mengurus benda-benda seninya. Namun, sebelum semua urusan selesai, sang kolektor meninggal dunia dengan cara misterius dan rumahnya yang penuh dengan benda seni bernilai tinggi itu habis terbakar.
Tak hanya itu, Zoe diculik dan Seth harus menghadapi orang-orang yang mengancam jiwanya. Tampaknya ada sesuatu yang seharusnya mereka tidak ketahui.Sesuatu yang keberadaannya telah lama ditutup-tutupi dan dikubur dalam-dalam oleh pihak-pihak tertentu.
Zoe dan Seth terjerat jaring konspirasi yang telah berusia ribuan tahun, pembunuhan, dan intrik yang berporos pada misteri kebenaran Anak Perempuan Tuhan, yang bila terbukti akan menghancurkan fondasi peradaban manusia. 


Disaat aku mengakhiri membaca buku ini, aku benar-benar menarik nafas dalam-dalam. Bukan karena terlalu terbuai dengan aksi, bukan!  Karena buku ini tidak menyajikan full aksi. Tapi yang bikin aku tercekat adalah mengetahui fakta di balik misteri Shopia Passion. Shopia Passion itu adalah bukti  adanya messiah−Sang Juru Selamat− kedua setelah Yesus. Bukti-bukti ini dikemas dalam peti yang bertahtakan berlian dan emas. Bukti yang paling ingin disembunyikan adalah kain kafan yang membungkus mayat Shopia. Sama seperti Yesus, mayatnya pun menghilang dari kuburan. Nah relik itulah yang disembunyikan di tambang garam tempat dimana Nazi biasa menyembunyikan hasil jarahannya.


Lalu kenapa hal tersebut disembunyikan dari umat Kristen?

G+

Selasa, 14 April 2015 0 komentar

[Review Buku] Saksi Bisu by Agatha Christie


Judul Asli: Dumb Witness
Copyright © 1937 Agatha Christie Limited
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa: Indri K. Hidayat
Cetakan ke-10; Maret 2012; 384 Hlm
Desain cover by Staven Andersen
Rate 4 of 5


Empasan tubunya di lantai, teriakannya yang melengking memecah keheningan malam, mengusik kelelapan tidur seisi rumah. Pintu-pintu dibuka, lampu pun menyala. Miss Lawson melongok ke luar kamarnya yang terletak paling dekat tangga. Berteriak histeris, perempuan itu tergopoh-gopoh turun. Yang lain berdatangan satu per satu: Charles menguap dan masih mengenakan jas kamar. Theresa, dengan hanya selesai sutra bewarna gelap membalut tubuhnya. Bella dengan kimono biru laut dan rambutnya penuh gulungan. Suaminya, Dokter Tanios, tidak kehilangan akal....
Hercule Poirot membongkar misteri kematian Emily Arundell, perawan tua yang kaya raya. Pembunuhan itu direncanakan dengan begitu rapi dan mengagumkan, namun si pembunuh lupa, ada lidah si SAKSI BISU.


Sinopsis

Novel ini dibuka dengan sebuah cerita di balik kematian Emily Arundell. Seorang perawan tua kaya raya dan tinggal di Puri Hijau –sebutan untuk rumah Miss Arundell− yang  bertempat di kota kecil Market Basing. Miss Arundell adalah sosok wanita keras hasil didikan zaman dahulu. Pikiraanya terlalu kolot bila dibandingkan dengan pemikiran anak muda dimasa kini. Mulutnya yang tajam, tidak segan-segan memberi komentar atau kritik terhadap apa yang tidak ia suka. Namun disisi lain, ia sangat dermawan. Selalu menolong ketika ada yang membutuhkannya.

Di empat bab pertama, akan di paparkan kepada pembaca situasi di saat Miss Arundell akan menemui ajalnya serta tokoh-tokoh utama yang berperan dalam kisah ini pun dipaparkan secara gamblang. Tersangka tidak lain adalah sanak saudaranya sendiri, yaitu anak dari saudara-saudara kandungnya yang sudah lama meninggal. Untuk pemanis, tidak lupa seorang pelayan pribadi yang kelihatannya bodoh dan tidak berpendidikan pun dilibatkan dalam kasus ini.

Apa yang menarik dari novel Agatha kali ini?

G+

0 komentar

[Review Buku] Goosebumps - Topeng Hantu by R.L.Stine

GOOSEBUMPS: The Haunted Mask ™
by R.L. Stine
Copyright © 1992 by Parachute Press Inc
Jumlah Hal: 125 Hal

BENAR-BENAR MIMPI BURUK...
Seseram apa sih topeng Hallowen Carly Beth? Begitu seramnya sampai-sampai adik lelakinya ketakutan setengah mati. Begitu menakutkannya sampai para sahabat seolah tersihir dibuatnya.
Benar-benar topeng Hallowen paling oke yang pernah ada. Persis yang diinginkan Carly Beth. Dan lebih dari itu. Bahkan melebihi keinginan semula.
Karena Hallowen hampir usai. Dan Carly Beth masih juga memakai topeng istimewa itu...

Sinopsis

“Aku bukan penakut...”

Carly beth seorang anak perempuan bertubuh mungil yang selalu menjadi sasaran kejahilan Chuck dan Steve. Carly beth mudah sekali di takut-takuti, walaupun ia mengakui dirinya sebenarnya pemberani, tapi selalu saja ia kena tipuan-tipuan konyol Chuk dan Steve, bahkan Sabrina, teman karib Carly Beth pun tidak tahan untuk tidak mengerjai sahabatnya.

Bukan saja mudah di takuti, Carly Beth juga sangat mudah tertipu oleh candaan Chuck dan Steve.

Pernah di jam makan siang, Chuck dan Steve memberikan sandwich isi daging kalkun kepada Carly Beth yang sedang kelaparan. Tanpa curiga Carly beth memakan sandwich tersebut. Ia mengunyahnya beberapa saat sampai terasa sesuatu yang lengket dan asam di mulutnya. Saat ia melihat potongan sandwich di tangannya, ia melihat seeokor ulat yang telah puntung di dalamnya.

Seisi kantin saat itu tertawa terpingkal-pingkal. Tertawa melihat Carly Beth menyantap seekor ulat hidup dan tertawa karena ia begitu bodoh untuk kesekian kalinya terpedaya oleh Chuck dan Steve.

Dan hari itu juga ia bertekad akan membalas dendam.

Malam Hallowen akan segera tiba, dan Carly Beth harus memastikan ia memakai kostum yang benar-benar menakutkan hingga Chuk dan Steve pun pucat pasi. Setidaknya itu rencana Carly Beth sampai ibunya membuatkan kostum bebek untuk dirinya. Menurut ibunya, anaknya itu akan terlihat menggemaskan di malam Hallowen

Tapi Carly Beth tidak mau menjadi menggemaskan. Ia ingin menjadi sesuatu yang menakutkan.

Ia tidak mau menjadi “makhluk menggemaskan” pikirkanya. Ia akan mencari kostum lain yang mengerikan. Dan sore itu ia bergegas menyusuri blok sekitar rumahnya mencari toko Hallowen yang masih buka.

Carly Beth hampir saja putus asa. Semangatnya langsung naik saat ia menemukan toko yang memajang topeng “lumayan” mengerikan di etalase toko. Ia berpikir di dalam toko mungkin ada topeng yang lebih menakutkan. Si pemilik toko yang berpakaian serba hitam, terkesan misterius namun  berbaik hati membuka tokonya. Carly Beth langsung aja menyerbu kedalam dan melihat-lihat isi toko, tapi ia tidak menemukan topeng yang sesuai keinginannya.

Ia ingin topeng yang benar-benar kelihatan hidup.

G+

1 komentar

[Review Buku] Goosebumps - Gadis Pecinta Monster by R.L.Stine




GOOSEBUMPS: The Girl Who Cried Monster
By R.L. Stine
Copyright © 1992 by Parachute Press Inc
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
160 Hal ; 20 cm

YANG IA CERITAKAN BENAR...
TAPI TAK SEORANG PUN PERCAYA KEPADANYA!
Lucy menggemari cerita-cerita monster. Begitu seringnya ia membual tentang monster sehingga para sahabat serta keluarga menjadi bosan dan muak.
Sampai pada suatu hari, Lucy menjumpai monster sungguhan, monster hidup: sang pustakawan yang mengadakan program membaca musim panas...
Celakanya, Lucy sudah terlalu sering membual.
Celakanya, tak ada yang mempercayai Lucy.
Celakanya, si monster tahu siapa Lucy sebenarnya... dan siap menyergap Lucy setiap saat....

Sinopsis

Lucy Dark seorang anak perempuan berusia dua belas tahun yang menggemari cerita-cerita monster. Ia sangat suka mengarang cerita moster hanya sekedar untuk menakuti orang lain, terutama adiknya, Randi yang sangat mudah percaya pada cerita monster Lucy. Sahabat terdekat Lucy pun ikut menjadi korban cerita bohong Lucy. Bagi Lucy tidak ada yang lebih menarik daripada melihat orang ketakutan percaya pada ceritanya.

Tapi terlalu seringnya Lucy membual membuat orang-orang sekitarnya menjadi bosan muak. Tidak tertipu atau termakan lagi oleh cerita Lucy yang luar biasa “menyeramkan”. Ibu dan Ayahnya pun memberi peringatan keras pada Lucy karena cerita-ceritanya berakibat buruk pada Randi.

Pada suatu hari di liburan musim panas, Lucy mendapat tugas untuk membaca buku di perpustakaan. Setiap buku yang selesai di baca akan mendapatkan bintang emas. Bagi mereka yang mengumpulkan enam bintang emas akan mendapatkan hadiah. Lucy rasa tidak terlalu buruk bila tugasnya membaca, ia akan membaca novel-novel misteri dan menceritakannya ke Randi. Mr. Mortman, sang pustakawan hanya mengizinkan para peserta untuk membaca buku-buku klasik membuat tugas membaca Lucy menjadi begitu berat.

G+

4 komentar

[Review Buku] Goosebumps - Boneka Hidup Beraksi by R.L.Stine

GOOSEBUMPS: Night of the Living Dummy
by R.L. Stine
Copyright © 1993 by Parachute Press Inc.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
160 Hal ; 20 cm

DIA BUKAN BONEKA!
Slappy−itulah nama yang diberikan Lindy pada boneka ventriloquis yang ia temukan di tempat sampah. Slappy memang jelek tetapi lucu. Lindy sangat senang belajar membuat Slappy bergerak dan bicara.
Namun Kris iri dengan perhatian yang terlimpah pada Lindy. Itu tidak adil. Mengapa yang mujur itu selalu Lindy?
Kris bertekad untuk punya boneka sendiri.
Ia akan buktikan pada Lindy bahwa ia tak kalah hebat dengan saudara kembarnya itu.
Lalu hal-hal aneh mulai terjadi. Hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal jahat.
Tak mungkin sebuah boneka menjadi penyebab semua itu? Atau memang mungkin?

Sinopsis

Kris Powell dan Lindy Powell adalah saudara kembar yang terlalu banyak kemiripan, sampai orang sekitar pun sulit membedakan mereka. Sifatnya pun hampir mirip, mereka berdua sama-sama suka bersaing siapa yang lebih unggul satu sama lain, dan selama ini Lindy selalu lebih unggul dari Kris.

Kris beranggapan bahwa Lindy tidak sehebat apa yang orang kira, maka dari itu ia selalu meniru apa yang di lakukan Lindy membuat saudaranya itu menjadi suka menjahili Kris.

Sampai suatu ketika, Lindy menemukan boneka ventriloquis di tempat sampah. Lindy sangat senang menemukan boneka tersebut lalu ia berikan  nama Slappy.  Lindy pun sangat bersemangat untuk belajar menjadi ventriloquis yang handal. Kerja keras Lindy berbuah manis, semua orang yang melihat penampilannya bersama Slappy pasti memujinya berbakat bermain ventriloquis, tidak tanggung-tanggung Lindy mendapat tawaran untuk tampil di sebuah acara tv.

Kris iri. Ia pun merengek meminta boneka yang serupa pada ayahnya membuat Lindy begitu sebal pada Kris karena lagi-lagi Kris meniru hobinya. Setelah mendapatkan boneka tersebut dari ayahnya, Kris mulai belajar giat. Hasilnya tidak begitu bagus, jelas sekali ia tidak berbakat.

G+

 
;