Minggu, 11 Oktober 2015

[Review Buku] Magic Hour by Tisa TS


Magic Hour

by Tisa TS dan Stanley Meulen

Penerbit Loveable

Penyunting by Kahfie Julianto

Cetakan pertama; 2015; 230 hlm

Desain sampul by Tim Desain Screenplay

Rate 3 of 5



MAGIC HOUR

Let in the unexpected

“Siapa yang paling sama sama elo?” “Kamu.”

“Siapa yang paling sayang sama gue?” “Aku.”

Sedalam itu persahabatan antara Raina dan Gwenny, yang bermula dari menjadi anak Tante Flora, Ibu Gwenny. Sepuluh tahun, Gwenny menjadi belahan jiwanya, hingga muncul Dimas dalam hidupnya. Dimas yang seharusnya dijodohkan dengan Gwenny malah berbalik mencintai Raina. Celakanya, sedalam itu Dimas mencintai Raina. Raina pun merasakan hal yang sama. Sementara Toby, sahabat Raina dari kecil juga memendam cinta yang sama pada gadis pecinta hujan itu.

Raina bimbang. Dari Dimas ia belajar mengenai cinta sejati. Kedatangan Dimas dihidupnya bagaikan magic hour, momen penuh keajaiban yang membuat Raina melupakan semua kesedihannya. Hingga sebuah rahasia terkuak, dimana Raina menemui kenyataan kalau Dimas adalah penyebab kecelakaan yang terjadi pada dirinya. Akankah Raina memaafkan Dimas? Apakah persahabatannya dengan Gwenny bisa diselamatkan? Lalu apa yang terjadi pada saat Raina buta dan tidak bisa menikmati keindahan magic hour untuk selamanya? Apakah Dimas akan menjadi satu cinta untuk selamanya bagi Raina?

Magic Hour, satu cinta untuk selamanya.

Langsung ke review aja kali yah ...



Kayaknya dari beberapa e-book terbitan Penerbit Loveable yang udah aku baca (dan udah aku review juga) gak pernah sekalipun aku bikin sinopsisnya. Alasan pertama karena blurb di cover belakang sudah menjelaskan banget jalan ceritanya. Alasan kedua, ceritanya standar dengan konflik yang biasa aja.



Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Raina yang sangat menyukai hujan. Dia anak yatim piatu dan di adopsi oleh Tante Flora sekaligus mamanya Gwenny. Mereka lalu tumbuh menjadi gadis dengan dua kepribadian yang berbeda tapi saling menyayangi. Dimas cowok yang pengen di jodohin sama Gwenny dan Gwenny memaksa Raina buat menggantikan dia menemui cowok itu (ceritanya FTV banget) dan intinya Dimas malah jatuh cinta sama Raina. Biar lebih seru, ada Toby yang sebenarnya cinta mati sama Raina.



Menurut aku jalan cerita dan konflik disini biasa banget. Gak ada sesuatu yang “wah” dan bikin penasaran. Gak perlu ngehabisin 10 halaman buat nebak isi ceritanya seperti apa.



Kalau ngomongin konflik aku agak kurang nendang sama konflik yang diciptakan. Pertama seharusnya kan Raina buta karena kecelakaan yang disebabkan oleh Dimas, tapi konflik ini malah hanya sepintas lalu. Raina langsung dapat pendonor mata dan hidup bahagia. Ada lagi konflik pas Gwenny marah sama Raina karena udah “ngerebut” calon tunangannya, tapi eh langsung baikan. Ketiga, Dimas kan sakit parah tu (aku nebaknya sih leukemia) tapi dari awal sampai akhir, gak ada sekalipun disebutkan apa nama penyakitnya, anehnya lagi malah gantung antara Dimas bisa bertahan hidup demi Raina atau malah mati meninggalkan Raina. Soalnya Dimas dan Raina malah berlibur ke Kawah Ijen dan TAMAT.



Diksi menurut aku biasa. Sangat biasa malah ... Penulis kurang lihai mendeskripsikan tempat dan mewarnai tulisannya dengan diksi yang indah agar  pembaca membayangkan tempat itu. Contohnya aja tempat favorit Raina di dermaga untuk menikmati Magic Hour (maksudnya matahari tenggelam) tapi deskripsi keindahannya gak ada dan malah gak menyentuh sama sekali. seharusnya itu menjadi bagian romantis apalagi saat Dimas pertama kali mencium Raina disitu. Semua terasa biasa aja.



Penyelamat novel ini adalah dialognya yang enak dibaca, meski gak ada yang special tapi tetap menikmatilah buat aku baca sampai habis. Maksudnya gak bosan. Tapi aku paling suka dialog yang terjadi antara Toby dan teman-teman kerjanya di coffe shop  itu terasa banget persahabatannya. Menurut aku itu bagian The Best dari novel ini.



Secara keseluruhan aku menikmati e-book ini disaat santai. Gak berat, malah cenderung ringan banget, aku bacanya malah sambil tiduran sebelum tidur. Tapi walaupun menikmati, aku tetap hanya memberi nilai 3 buat novel ini, mengingat kekurangannya yang aku rasakan selama membaca novel ini.



See you di review selanjutnya ^^



G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;