Rabu, 09 Maret 2016

[Review Buku] I'm (not) Your Bodyguard by Rafandha

I’m (not) Your Bodyguard
Oleh Rafandha
Penerbit GACA
Editor: Vita Brevis
Cetakan pertama; Januari 2014; 209 hlm
Rate 3 of 5

“A friend is one that know you as you are. Understand where you have been, accept what you have become, and still, gently allows you to grow.” William Shakespare
Pelan-pelan siluet yang ia lupakan tadi muncul kembali ke otaknya. Potongan gambar pertama, ia melihat dirinya sendiri berlari menyusuri lorong-lorong rumahnya dengan bertelanjang kaki. Potongan kedua , ia melihat anak kecil lain, lebih kecil darinya ikut berlari. Bahkan anak kecil tersebut mendahului dirinya sendiri. Potongan terakhir, sekaligus potongan yang membuatnya kepalanya makin berdenyut keras adalah kenyataan bahwa perlahan, tubuh anak yang lebih kecil darinya itu tidak muncul lagi dari permukaan kolam. Lalu mendadak semuanya kembali menjadi gelap. Suram. Bumi tak bersuara ...

Arga memiliki tiga orang teman cewek yang sangat akrab dengannya, Tri, Divi, dan Diana, ketiganya memiliki sifat unik yang sangat bertentangan dengan sifat Arga yang pendiam. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka, Arga seperti seorang pangeran di antara dayang-dayang yang cantik.

Tapi semua berubah saat Divi mulai dekat dengan seorang laki-laki bernama Iqbal. Seorang mahasiswa dengan tampilan urakan yang mendapat penilaian negatif dari Arga. Hal tersebut itu pula lah yang membuat Arga mati-matian menentang hubungan itu, sebaliknya Divi mati-matian mempertahankan hubungan itu.

Mereka bertengkar hebat. Tri dan Diana yang menjadi penonton ikut merasakan kerenggangan persahabatan mereka. Diana membuat rencana untuk kedua sahabatnya dengan mengundang mereka berdua ke pesta ulang tahun Diana.

Sayangnya, hingga malam tiba kedua sahabatnya tidak muncul untuk merayakan ulang tahun bersama. Membuat Diana berpikir apakah persahabatan ini akan tetap dilanjutkan atau cukup sampai disini.

***


Gaya penyamapaian yang sederhana banget dan tidak ada konflik yang rumit. Alurnya bagus meski terkesan terlalu cepat. Makna persahabatan yang ditawarkan pun sangat cocok untuk dikonsumsi oleh remaja usia berapa pun. Sayangnya aku masih kurang bisa menikmati diksinya yang sangat-sangat sederhana. Dan menurut aku ini lebih cocok dimasukan dalam katagori Teenlit.

Kekurangannya yang paling menonjol dan paling bikin aku risih adalah TIDAK COCOKNYA penggunaan kata aku & kau dalam novel ini. Rafandha mungkin ingin memberi kesan bahwa novel ini terkesan dewasa dengan dialognya yang menggunakan aku & kau tapi hasilnya gagal total. Soalnya Rafandha banyak menggunakan kata tidak baku disini, jadi ketika di sambungkan dengan kau rasanya malah gak nemu kecocokan antara satu kata dengan kata lainnya. Aku malah gak suka jadinya dengan dialog yang terjadi.

Karakter disini, Arga terkesan cowok yang ikut campur. Bukan cowok over protective terhadap teman-temannya. Kurang dapat aja sih feel-nya. Malah karakter ketiga cewek itu lebih bagus daripada Arga sendiri. Malah terkesan lebay sampai mau ikut-ikutan tanding basket demi mendapat janji dari cowok Divi, jadi bertanya-tanya itu sahabat atau pacar sih?

Satu hal lagi, aku kurang sreg sama pemberian nama abang Divi yang bernama Vidi. Kayak kurang kreatif aja ciptain nama yang balikan dari nama adik ceweknya. Aku yang lagi baca aja sempat terbalik antara Vidi dan Divi.

Secara keseluruhan novel ini menarik. Aku rekomendasikan buat yang pengen cari tahu arti sahabat sebenarnya. Nilai plus nya lagi, novel ini super aman kok di konsumsi oleh remaja usia berapapun. Aku aja sebagai pembaca dewasa cukup menikmati ceritanya, apalagi remaja ^^ aku yakin pasti cocok

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;