I’m (not) Your Bodyguard
Oleh Rafandha
Penerbit GACA
Editor: Vita Brevis
Cetakan pertama; Januari 2014; 209
hlm
Rate 3 of 5
“A friend is one
that know you as you are. Understand where you have been, accept what you have
become, and still, gently allows you to grow.” William Shakespare
Pelan-pelan siluet yang ia lupakan
tadi muncul kembali ke otaknya. Potongan gambar pertama, ia melihat dirinya
sendiri berlari menyusuri lorong-lorong rumahnya dengan bertelanjang kaki.
Potongan kedua , ia melihat anak kecil lain, lebih kecil darinya ikut berlari.
Bahkan anak kecil tersebut mendahului dirinya sendiri. Potongan terakhir,
sekaligus potongan yang membuatnya kepalanya makin berdenyut keras adalah
kenyataan bahwa perlahan, tubuh anak yang lebih kecil darinya itu tidak muncul
lagi dari permukaan kolam. Lalu mendadak semuanya kembali menjadi gelap. Suram.
Bumi tak bersuara ...
Arga memiliki tiga orang teman cewek yang sangat akrab
dengannya, Tri, Divi, dan Diana, ketiganya memiliki sifat unik yang sangat
bertentangan dengan sifat Arga yang pendiam. Tidak ada yang bisa memisahkan
mereka, Arga seperti seorang pangeran di antara dayang-dayang yang cantik.
Tapi semua berubah saat Divi mulai dekat dengan seorang
laki-laki bernama Iqbal. Seorang mahasiswa dengan tampilan urakan yang mendapat
penilaian negatif dari Arga. Hal tersebut itu pula lah yang membuat Arga
mati-matian menentang hubungan itu, sebaliknya Divi mati-matian mempertahankan
hubungan itu.
Mereka bertengkar hebat. Tri dan Diana yang menjadi penonton
ikut merasakan kerenggangan persahabatan mereka. Diana membuat rencana untuk
kedua sahabatnya dengan mengundang mereka berdua ke pesta ulang tahun Diana.
Sayangnya, hingga malam tiba kedua sahabatnya tidak muncul
untuk merayakan ulang tahun bersama. Membuat Diana berpikir apakah persahabatan
ini akan tetap dilanjutkan atau cukup sampai disini.
***
Gaya penyamapaian yang sederhana banget dan tidak ada konflik
yang rumit. Alurnya bagus meski terkesan terlalu cepat. Makna persahabatan yang
ditawarkan pun sangat cocok untuk dikonsumsi oleh remaja usia berapa pun. Sayangnya
aku masih kurang bisa menikmati diksinya yang sangat-sangat sederhana. Dan
menurut aku ini lebih cocok dimasukan dalam katagori Teenlit.
Kekurangannya yang paling menonjol dan paling bikin aku risih
adalah TIDAK COCOKNYA penggunaan kata aku
& kau dalam novel ini. Rafandha
mungkin ingin memberi kesan bahwa novel ini terkesan dewasa dengan dialognya
yang menggunakan aku & kau tapi hasilnya gagal total. Soalnya
Rafandha banyak menggunakan kata tidak baku disini, jadi ketika di sambungkan
dengan kau rasanya malah gak nemu
kecocokan antara satu kata dengan kata lainnya. Aku malah gak suka jadinya
dengan dialog yang terjadi.
Karakter disini, Arga terkesan cowok yang ikut campur. Bukan
cowok over protective terhadap
teman-temannya. Kurang dapat aja sih feel-nya.
Malah karakter ketiga cewek itu lebih bagus daripada Arga sendiri. Malah
terkesan lebay sampai mau ikut-ikutan tanding basket demi mendapat janji dari
cowok Divi, jadi bertanya-tanya itu sahabat
atau pacar sih?
Satu hal lagi, aku kurang sreg sama pemberian nama abang Divi
yang bernama Vidi. Kayak kurang kreatif aja ciptain nama yang balikan dari nama
adik ceweknya. Aku yang lagi baca aja sempat terbalik antara Vidi dan Divi.
Secara keseluruhan novel ini menarik. Aku rekomendasikan buat
yang pengen cari tahu arti sahabat sebenarnya. Nilai plus nya lagi, novel ini
super aman kok di konsumsi oleh remaja usia berapapun. Aku aja sebagai pembaca
dewasa cukup menikmati ceritanya, apalagi remaja ^^ aku yakin pasti cocok
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini