Gantung
by
Nadia Khan
Penerbit
Haru
Penerjemah
: Juwita Purnamasari, Selsa Chyntia
Penyunting
: Cerberus404
Design
Cover : Chyntia Yanetha
Cetakan
Pertama; Juni 2016; 320 hlm
Rate
5 of 5
Gibbs, Ray, KJ dan
Troll adalah empat sahabat di sebuah SMA elite di Malaysia. Mereka memiliki
satu kode etik; tidak ada yang boleh memiliki pacar tetap, karena itu akan
menghancurkan persahabatan mereka. Kalau mau bersenang-senang, silahkan. Namun
gadis itu harus mereka bagi berempat.
Saat salah satunya
melanggar, risiko tindakannya itu sangat fatal, bahkan mematikan....
Sebelumnya mau
bilang, kalau novel Gantung ini sedang di bikin webseries-nya. Gibbs akan di
bintangi Randy Pangalila. Aku benar-benar nggak sabar lihat hasilnya gimana ^^
Sinopsis.
Gibran Mohd.
Zahim alias Gibbs, pemuda tampan dan pintar, anak pengusaha ternama yang
memiliki banyak kenalan di kalangan elit politik, bersama teman-temannya Troll,
KJ dan Ray, menempati sekolah asrama elit Sekolah Menengah Cemerlang Gemilang
(SMCGT). Mereka terkenal dengan kenakalan dan keberandalan mereka. Pengaruh
orang tua dan prestasi mereka menjadi tameng untuk segala kesalahan mereka.
Mereka memiliki
kode etik dimana tidak boleh memiliki pacar tetap, kalau ada cewek yang ingin
di ajak bersenang-senang, maka cewek tersebut harus di gilir oleh mereka
berempat. Dan saat Gibbs tertarik pada seorang cewek bernama Fara, yang
merupakan Ketua Pelajar di SMCGT, Gibbs berusaha menutupi hal tersebut.
Deepa, teman
sekamar Fara, seorang gadis aneh yang sangat menggilai Gibbs. Ia cenderung
psycho dengan tatapan matanya yang seolah-olah tahu segala hal. Deepa
memberitahukan rahasia itu kepada ketiga orang teman Gibbs, dan ia juga
menawarkan dirinya untuk di tiduri oleh mereka berempat. Deepa berharap, bila
salah satu teman Gibss menidurinya, maka Gibbs pun akan menidurinya. Pikiran
tersebut membuat Troll dan KJ merinding, dan ingin memberi pelajaran pada cewek
tersebut.
Rencana mereka
berhasil dengan gemilang, Deepa dikerjai habis-habisan hingga orangtuanya harus
menjemputnya. Deepa mengalami depresi berat hingga akhirnya ia memutuskan bunuh
diri. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang sama di antara mereka berempat.
Persahabatan yang telah mereka bangun, runtuh begitu saja. Fara pun mulai
menjauhi Gibbs.
“Kita memberi cewek itu pelajaran
untukmu, paham? Setelah itu kamu bebas berjalan dalam keadaan ‘bersih’─tak bersalah... punya
pacar yang sedang menunggumu pula! Dan ya, aku punya masalah dengan itu!” – KJ :
h 168
My Review
DAEBAK!!
Novel bergenre
mistery-thriller ini sumpah keren bingitz. Di tambah terjemahan dari Haru yang
rapi dan enak banget di baca. Rasanya kayak baca novel terjemahan barat. Nggak
nyesal buku ini aku masukan dalam wishlist-ku beberapa minggu lalu dan di
belikan oleh Kak Astrid, pas menang Giveaway wishful Wednesday. Sepanjang baca
novel ini, asli selalu bikin tegang dan deg deg kan.
Kisah ini
bercerita tentang persahabatan yang sangat kental antara Gibbs, cowok pintar,
Troll, ketua tim basket yang selalu membawa kemenangan untuk tim-nya, KJ, cowok
yang banyak akalnya, Ray, ketua klub drama yang selalu sukses menghadirkan
drama terbaik di sekolahnya. Karena prestasi itulah, mereka selalu menjadi anak
kesayangan, meski satu dua ada guru yang gerah dengan tindak tanduk mereka.
Kisah berlanjut
gimana Gibbs menyukai Fara. Fara berbeda dengan gadis lain. Ia tidak suka
dengan geng Gibbs, tapi justru membuat Gibbs mengejarnya. Saat usaha Gibbs
berhasil, ia menjadi gelisah mengingat perjanjian musketeer mereka. Ia tidak
rela jika Fara harus di bagi dengan teman-temannya. Dan masalah pun di mulai
dari situ.
Ada kisah lain
yang terjadi juga di SMCGT, tentang Jeremy dan Lina yang terus di ganggu oleh
makhluk halus. Juga guru konseling yang meminta bantuan pada Khalil, sosok sahabat
lama yang menjadi saksi tragedi yang menimpa SMCGT. Khalil berusaha menenangkan
hantu tersebut dengan Jeremy sebagai umpannya.
Apa aku harus
bilang berkali-kali, kalau novel ini luar biasa? Ya, pujiannya berlebihan kan
haha .. tapi aku rasa enggak. Novel ini pantas dapatin pujian itu.
Kelebihan novel
ini, kisah yang disampaikan fokus pada kisah Gibbs dan kawan-kawan, serta
Khalil untuk menenangkan hantu di sekolah itu. Tidak ada melenceng kemana-mana
dan diksi yang digunakan tidak berlebihan. Aku suka suka dan suka sekali sama
terjemahannya, apalagi pas banyak kata-kata istilah Malaysia yang kadang di
ubah-ubah atau di pelesetkan (sama kayak di Indonesia juga) tapi nggak membuat
kita merasa asing sama istilah-istilah itu.
Karakter adalah
sisi keren dari novel ini. Begitu banyak tokoh di dalam novel ini, tapi tidak
ada satupun yang sama. Malah terasa banget bedanya. Jujur aja aku suka karakter
Deepa. Walaupun dia freak, tapi
gambaran yang di ciptaakan oleh Nadia Khan, benar-benar keren.
Nadia Khan juga
menyelipkan masalah yang cukup tabu, yaitu orientasi sexual, Ray yang seorang
gay, naksir Gibbs. Tapi ia pendam perasaan itu. Jeremy juga seorang gay, tapi
nggak masalah melakukan hubungan badan dengan Lina. Intinya sih, kayaknya
masalah homoseksual itu bukan hal tabu lagi untuk di ceritakan, meski itu fiksi
sekalipun. Juga, ada beberapa hal yang mengejutkan aku (entah ini berdasarkan
fakta di Malaysia atau sekedar fiksi karangan Nadia Khan) yang tidak langsung
memberi tahu kalau remaja-remaja belasan tahun di sana udah nggak perawan lagi.
Dan mereka nggak masalah melakukan sex dengan siapa saja, kapan saja, dan
berapa jumlah yang menidurinya.
Endingnya pun,
GILA. Aku nggak pernah nyangka kalau endingnya bakal seperti itu. Meski aku
sedih juga dengan apa yang terjadi. Pesan moral yang aku dapatkan di sini,
setiap orang akan mendapatkan ganjaran dari apa yang telah ia perbuat.
Ada dua hal yang
menggelitik dari novel ini. Mitos yang di paparkan dalam novel ini, sama dengan
mitos yang masih di percayai di Aceh (aku nggak tau di tempat lain, mitosnya
sama atau nggak). Pertama, mitos yang mengatakan kalau darah haid cewek itu
harus di cuci sampai bersih, kalau nggak setan bakal ngisap darah kita sampai
habis. Mitos kedua, kalau kita ketempat asing untuk buang air kecil atau buang
air besar, harus minta izin sama “empunya” tempat itu, walaupun di situ kosong
nggak ada siapa-siapa.
Overall, novel
ini nggak punya kekurangan yang menonjol (sampai aku pun nggak ngelihat dimana
kekurangannya). Malah segala kelebihan dalam novel ini berhasil buat aku nggak
berhenti baca sampai habis. Rekomendasikan sekali untuk pecinta
mistery-thriller maniak
Tapi aku
peringatkan, ini benar-benar NOVEL DEWASA. Bukan hanya dewasa dalam dialog,
tapi juga tindakan para tokoh utamanya. Jadi bijak, please bijak banget untuk membaca novel ini.
Sampai jumpa di
review selanjutnya ^^
wahhh reviewnya bagus, jadi penasaran bca keseluruhan bukunya,,,,
BalasHapus