Selasa, 20 September 2016

[Review Buku] Gantung - Nadia Khan



Gantung
by Nadia Khan
Penerbit Haru
Penerjemah : Juwita Purnamasari, Selsa Chyntia
Penyunting : Cerberus404
Design Cover : Chyntia Yanetha
Cetakan Pertama; Juni 2016; 320 hlm
Rate 5 of 5

Gibbs, Ray, KJ dan Troll adalah empat sahabat di sebuah SMA elite di Malaysia. Mereka memiliki satu kode etik; tidak ada yang boleh memiliki pacar tetap, karena itu akan menghancurkan persahabatan mereka. Kalau mau bersenang-senang, silahkan. Namun gadis itu harus mereka bagi berempat.
Saat salah satunya melanggar, risiko tindakannya itu sangat fatal, bahkan mematikan....
Sebelumnya mau bilang, kalau novel Gantung ini sedang di bikin webseries-nya. Gibbs akan di bintangi Randy Pangalila. Aku benar-benar nggak sabar lihat hasilnya gimana ^^

Sinopsis.

Gibran Mohd. Zahim alias Gibbs, pemuda tampan dan pintar, anak pengusaha ternama yang memiliki banyak kenalan di kalangan elit politik, bersama teman-temannya Troll, KJ dan Ray, menempati sekolah asrama elit Sekolah Menengah Cemerlang Gemilang (SMCGT). Mereka terkenal dengan kenakalan dan keberandalan mereka. Pengaruh orang tua dan prestasi mereka menjadi tameng untuk segala kesalahan mereka.

Mereka memiliki kode etik dimana tidak boleh memiliki pacar tetap, kalau ada cewek yang ingin di ajak bersenang-senang, maka cewek tersebut harus di gilir oleh mereka berempat. Dan saat Gibbs tertarik pada seorang cewek bernama Fara, yang merupakan Ketua Pelajar di SMCGT, Gibbs berusaha menutupi hal tersebut.

Deepa, teman sekamar Fara, seorang gadis aneh yang sangat menggilai Gibbs. Ia cenderung psycho dengan tatapan matanya yang seolah-olah tahu segala hal. Deepa memberitahukan rahasia itu kepada ketiga orang teman Gibbs, dan ia juga menawarkan dirinya untuk di tiduri oleh mereka berempat. Deepa berharap, bila salah satu teman Gibss menidurinya, maka Gibbs pun akan menidurinya. Pikiran tersebut membuat Troll dan KJ merinding, dan ingin memberi pelajaran pada cewek tersebut.

Rencana mereka berhasil dengan gemilang, Deepa dikerjai habis-habisan hingga orangtuanya harus menjemputnya. Deepa mengalami depresi berat hingga akhirnya ia memutuskan bunuh diri. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang sama di antara mereka berempat. Persahabatan yang telah mereka bangun, runtuh begitu saja. Fara pun mulai menjauhi Gibbs.
“Kita memberi cewek itu pelajaran untukmu, paham? Setelah itu kamu bebas berjalan dalam keadaan ‘bersih’tak bersalah... punya pacar yang sedang menunggumu pula! Dan ya, aku punya masalah dengan itu!” – KJ : h 168



My Review

DAEBAK!!

Novel bergenre mistery-thriller ini sumpah keren bingitz. Di tambah terjemahan dari Haru yang rapi dan enak banget di baca. Rasanya kayak baca novel terjemahan barat. Nggak nyesal buku ini aku masukan dalam wishlist-ku beberapa minggu lalu dan di belikan oleh Kak Astrid, pas menang Giveaway wishful Wednesday. Sepanjang baca novel ini, asli selalu bikin tegang dan deg deg kan.

Kisah ini bercerita tentang persahabatan yang sangat kental antara Gibbs, cowok pintar, Troll, ketua tim basket yang selalu membawa kemenangan untuk tim-nya, KJ, cowok yang banyak akalnya, Ray, ketua klub drama yang selalu sukses menghadirkan drama terbaik di sekolahnya. Karena prestasi itulah, mereka selalu menjadi anak kesayangan, meski satu dua ada guru yang gerah dengan tindak tanduk mereka.

Kisah berlanjut gimana Gibbs menyukai Fara. Fara berbeda dengan gadis lain. Ia tidak suka dengan geng Gibbs, tapi justru membuat Gibbs mengejarnya. Saat usaha Gibbs berhasil, ia menjadi gelisah mengingat perjanjian musketeer mereka. Ia tidak rela jika Fara harus di bagi dengan teman-temannya. Dan masalah pun di mulai dari situ.

Ada kisah lain yang terjadi juga di SMCGT, tentang Jeremy dan Lina yang terus di ganggu oleh makhluk halus. Juga guru konseling yang meminta bantuan pada Khalil, sosok sahabat lama yang menjadi saksi tragedi yang menimpa SMCGT. Khalil berusaha menenangkan hantu tersebut dengan Jeremy sebagai umpannya.

Apa aku harus bilang berkali-kali, kalau novel ini luar biasa? Ya, pujiannya berlebihan kan haha .. tapi aku rasa enggak. Novel ini pantas dapatin pujian itu.

Kelebihan novel ini, kisah yang disampaikan fokus pada kisah Gibbs dan kawan-kawan, serta Khalil untuk menenangkan hantu di sekolah itu. Tidak ada melenceng kemana-mana dan diksi yang digunakan tidak berlebihan. Aku suka suka dan suka sekali sama terjemahannya, apalagi pas banyak kata-kata istilah Malaysia yang kadang di ubah-ubah atau di pelesetkan (sama kayak di Indonesia juga) tapi nggak membuat kita merasa asing sama istilah-istilah itu.

Karakter adalah sisi keren dari novel ini. Begitu banyak tokoh di dalam novel ini, tapi tidak ada satupun yang sama. Malah terasa banget bedanya. Jujur aja aku suka karakter Deepa. Walaupun dia freak, tapi gambaran yang di ciptaakan oleh Nadia Khan, benar-benar keren.

Nadia Khan juga menyelipkan masalah yang cukup tabu, yaitu orientasi sexual, Ray yang seorang gay, naksir Gibbs. Tapi ia pendam perasaan itu. Jeremy juga seorang gay, tapi nggak masalah melakukan hubungan badan dengan Lina. Intinya sih, kayaknya masalah homoseksual itu bukan hal tabu lagi untuk di ceritakan, meski itu fiksi sekalipun. Juga, ada beberapa hal yang mengejutkan aku (entah ini berdasarkan fakta di Malaysia atau sekedar fiksi karangan Nadia Khan) yang tidak langsung memberi tahu kalau remaja-remaja belasan tahun di sana udah nggak perawan lagi. Dan mereka nggak masalah melakukan sex dengan siapa saja, kapan saja, dan berapa jumlah yang menidurinya.

Endingnya pun, GILA. Aku nggak pernah nyangka kalau endingnya bakal seperti itu. Meski aku sedih juga dengan apa yang terjadi. Pesan moral yang aku dapatkan di sini, setiap orang akan mendapatkan ganjaran dari apa yang telah ia perbuat.

Ada dua hal yang menggelitik dari novel ini. Mitos yang di paparkan dalam novel ini, sama dengan mitos yang masih di percayai di Aceh (aku nggak tau di tempat lain, mitosnya sama atau nggak). Pertama, mitos yang mengatakan kalau darah haid cewek itu harus di cuci sampai bersih, kalau nggak setan bakal ngisap darah kita sampai habis. Mitos kedua, kalau kita ketempat asing untuk buang air kecil atau buang air besar, harus minta izin sama “empunya” tempat itu, walaupun di situ kosong nggak ada siapa-siapa.

Overall, novel ini nggak punya kekurangan yang menonjol (sampai aku pun nggak ngelihat dimana kekurangannya). Malah segala kelebihan dalam novel ini berhasil buat aku nggak berhenti baca sampai habis. Rekomendasikan sekali untuk pecinta mistery-thriller maniak

Tapi aku peringatkan, ini benar-benar NOVEL DEWASA. Bukan hanya dewasa dalam dialog, tapi juga tindakan para tokoh utamanya. Jadi bijak, please bijak banget untuk membaca novel ini.

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

G+

1 komentar:

Berikan komentarmu disini

 
;