Selasa, 18 April 2017

Review Buku: Hell Angel - Steven Piziks

Hanya Iman yang Mampu Melindungi Diri Dari Keburukan




Judul: Hell Angel – Evil in the Byzantine Church
Judul Asli: Exorcist – The Begining
Penulis: Steven Piziks
Penerbit Dastan Books
Penerjemah: Dina Mardiana
Penyunting: Ali Yahya
Cetakan ke-1; November 2006; 444 halaman
ISBN 979 – 3972 – 12 – 2

Blurb

Gereja kuno peninggalan Bizantium ditemukan terkubur di Kenya.
Wabah penyakit misterius memusnahkan nyaris seluruh penduduk desa.
Darah-darah orang tak berdosa tertumpah di dataran Afrika itu.
Tempat di mana Iblis pertama kali diturunkan ke dunia...

HELL ANGEL
Evil in the Byzantine Church

Di kenya, bermil-mil jauhnya dari pusat agama Kristen Katolik di Roma, ditemukan sebuah gereja kuno peninggalan Bizantium abad ke-5. Padahal, agama Kristen baru masukke wilyah itu seribu tahun setelahnya. Yang lebih aneh, gereja itu tampak terkubur sesaat setelah selesai dibangun. Merrin, seorang mantan pendeta Katolik yang telah kehilangan keyakinannya, ditugasi untuk melakukan penyelidikan.

Di bawah gereja itu, Merrin menemukan sebuah ruang bawah tanah yang jauh lebih kuno lagi. Di sana ia melihat patung Kristus di kayu salib tergantung dalam posisi terbalik. Sambil harus memecahkan misteri dan rahasia yang ada, di sanalah ia berhadap-hadapan langsung dengan Iblis!

Sinopsis
Lankester Merrin, mantan pendeta yang kehilangan keyakinannya setelah peristiwa berdarah di tempat dia pernah menjadi seorang pendeta. Ia juga seorang arkeolog lulusan Oxford dan pakar-pakar dalam simbol-simbol Agama, yang telah dipercayai untuk menangani berbagai situs penggalian-penggalian tempat bersejarah. Repustasinya tersebut, membawa seorang pria asing, menawari Merrin mengepalai situs penggalian gereja kuno di Afrika Timur.

Fakta yang aneh, bagi Merrin. Agama Kristen belum masuk pada abad ke-5, terutama di Bizantium. Adanya gereja yang terkubur membuat jiwa arkeolog Merrin tergugah, meski ia bisa mencium ada campur tangan vatikan dalam urusan tersebut. Ia tidak peduli. Yang penting rasa keingintahuannya tentang sejarah yang mustahil bisa ia temukan jawabannya

Nikmatnya menemukan sesuatu yang belum pernah dilihat oleh siapapun selama beratus-ratus tahun, sebuah jendela yang langsung menghubungkan dengan pikiran-pikiran orang-orang yang pernah hidup dan berpikir serta bernapas selama berabad-abad sebelumnya yang kini telah meninggal. – hal 30

Setelah ia sampai di Kenya, Afrika Timur, ia disambut oleh suku-suku setempat yang tidak suka gereja tersebut di gali. Mereka merasa ada kekuatan jahat yang menyebar di sekeliling mereka.

Merrin yang sudah kehilangan keyakinan pada Tuhan, mengabaikannya. Ia hanya menganggap ungkapan tidak suka suku setempat sebagai omong kosong yang tidak menyukai orang berkulit putih memperkejakan penduduk mereka.

Sayangnya, Merrin salah.

Kekuatan jahat itu memang menyebar dan sedang berdiri dekat sekali dengan Merrin, hingga ia harus memilih, antara keyakinannya pada Tuhan atau pada Iblis yang menawarkannya kebebasan.

“Itu sebuah gereja pada suatu tempat yang seharusnya tak ada gereja.” – hal 53

Review
Baca novel ini seperti gabungan antara menonton film Constantine, yang main Keanu Reeves, dan film yang di angkat dari novel Dan Brown. Gabungan antara sejarah dan pengusiran setan. Kalau boleh jujur sih, aku kurang doyan kalau nonton tentang pengusiran setan ala-ala Kristen gitu, tapi pas baca novel ini, aku merinding ngebayanginnya gimana Merrin berhadapan dengan Lucifer yang legendaris itu.

Pertengahan novel ini, kita dibawa pada sejarah-sejarah khas ala Kristen. Kamu tahu lah sejenis apa, dan info tentang mustahilnya ada gereja di sana. Aku selalu suka dibawa ke sejarah-sejarah kayak gitu. Kayak ngebuka lembaran buku usang dan membaca kehidupan mereka. Dan aku baru tahu, ternyata Afrika itu adalah tempat lucifer dibuang sama Tuhan.

Well, aku umat muslim, pasti versi yang aku tahu dan yang “mereka” percayai pasti udah jelas beda kan, tapi siapa sih yang nggak kenal lucifer. Namanya yang cukup keren, bikin nama itu jadi beken dijadikan judul komik atau tema-tema novel romantis.

Dan setengah bagian dari novel ini, mulai terasa horornya. Dan GILANYA ada twist di tengah-tengahnya. Bikin syok dan nggak terduga.

Uniknya lagi, biasanya sih kalau sejarah-sejarah kristen gini (yang kebanyakan udah aku baca) settingannya di vatikan, roma atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Tapi di novel ini di ambil setting di negara afrika timur, dimana masih dibawah jajahan inggris.

Alurnya cukup tajam, singkat dan padat, paling utama nggak mengurangi keseruan novel ini.

Nggak ada kesan terburu-buru, tapi nggak terasa aku udah berada di penghujung akhir novel ini.

Adegan berdarahnya, cukup bikin merinding. Aku nggak akan jelasin, tapi yang jelas aku ngerasa diri aku sendiri yang “digituin” Iihh merinding ...

Tapi satu bocoran, aku paling suka ketika teror iblis itu mulai menampakan dirinya. Ketika seorang bayi yang belum lahir, sudah mati di dalam kandungan ibunya dan dipenuhi belatung.

UDAH STOP!! Segitu aja. itu baru permulaan. Dan yang lainnya ... baca aja sendiri.

Tapi apa sih yang aku pelajari dari novel ini?

Merrin, kehilangan keyakinan pada Tuhan. Ada sedikit flasback nanti dimana kita di ajak kenapa Merrin begitu membenci Tuhannya. Aku seolah terhanyut dan nggak bisa menyalahkan Merrin, tapi disitulah poinnya. Inti dari segalanya.

Ketika kita sudah punya keyakinan pada satu Tuhan, maka percayalah apa yang Ia kehendaki adalah yang terbaik. Manusia tidak akan mampu menganalisa atau menebak apa maunya Tuhan dengan menunjukan jalan tersebut. Meski cara yang Ia ambil justru sangat-sangat menyakitkan bagi umatnya. Dan aku cukup suka sama ending novel ini. Penuh makna. Pesan yang terkadung bukan hanya untuk orang yang beragama Kristen, kamu yang di luar sana, yang masih percaya pada Tuhan, akan mengerti bahwa rencana Tuhan akan selalu indah pada waktunya.

Dalam banget ya review kali ini?

Itulah alasan kenapa aku suka baca novel-novel kayak gini. Makna kehidupannya lebih dapat.

Sampai jumpa di review selanjutnya

~~~
Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

3 komentar:

Berikan komentarmu disini

 
;