Rabu, 21 Juni 2017

Review Buku: A Beautiful Mess - Rosi L. Simamora

Judul: A Beautiful Mess
Penulis: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Editor: Harriska Adiati
Tebal: 336 halaman
ISBN: 978 – 602 – 03 – 1387 – 0
Format ebook via iJak

Blurb
Sebuah rahasia kelam memaksa Freya, gadis manja dan high maintenance, meminta bantuan ayahnya, lalu dengan terpaksa menerima nasib menyingkir ke pulau terpencil.
Di sana ia harus bekerja, sesuatu yang tidak pernah dilakukan Freya seumur hidupnya. Dan siapa lagi yang mengawasi Freya kalau bukan Lian, pria tampan yang sepertinya membenci Freya sejak awal?
Namun Lian juga menyimpan rahasia. Dan diam-diam, ia menyadari sesuatu telah tumbuh. Cintakah? Tidak. Tidak. Jangan cinta!
Dan benarkah Freya telah berhasil meninggalkan masa lalunya? Ataukah hantu masa lalu yang kelam namun teramat memikat itu akhirnya mengejar Freya hingga ke ujung dunia, dan ia selamanya takkan pernah lepas darinya? Takluk kembali pada satu-satunya laki-laki yang membuatnya begitu hidup, dan sekaligus mati?
Kisah ini bercerita tentang cinta. Dan nafsu. Tentang jatuh. Dan bangkit. Tentang luka dan rasa takut. Dan bagaimana menaklukkannya.


Sinopsis

Freya seorang gadis manja dan punya kehidupan liar dengan dimodali kekayaan ayahnya yang kaya raya hingga ia bebas melakukan apa saja. Freya tidak mengenal hidup susah, hanya mengenal satu kata kesenangan. Freya remaja dan Freya dewasa dipuja oleh laki-laki yang semuanya memiliki kelas di atas rata-rata. Tapi semuanya tidak bertahan, hanya berakhir dengan cinta satu malam lalu berpetualang lagi dengan laki-laki lainnya. Freya seorang gadis biasa yang mengenal jatuh cinta. Ketika ia tahu cintanya hanya sia-sia, ia memilih kabur dengan menuruti semua perintah ayahnya.

Lian, sepupu jauh, alias Pariban (sepupu yang bisa dinikahi) “menampung” Freya dengan suruhan Tulang, sekaligus ayah Freya. Disebuah pulau terpencil, dimana sinyal pun susah ditemukan. Freya ditugaskan untuk menjalankan usaha penjualan patung, yang merupakan usaha sampingan resor tempat Freya di asingkan. Lian ditegaskan bahwa ia dilarang memanjakan atau memewahkan kehidupan Freya di sana. Lian yang berhutang budi pada Tulangnya, menuruti setiap patah kata dan perintah. Cuma bukan itu saja yang membuat Lian menuruti pamannya, kebenciannya yang begitu besar pada Freya-lah yang membuat ia tidak segan untuk membuat hidup Freya tidak nyaman.

Sayangnya, kehidupan cinta Freya yang penuh rahasa dan kebencian Lian bertemu menimbulkan kisah lain di pulau terpencil itu.

Lian menemukan arti menerima kekurangan

Freya menemukan arti melepaskan.



Review

Makin kesini, aku makin menemukan dan menyadari bahwa tidak semua romance lokal itu ceritanya menyebalkan. Nggak perlu aku definisikan “menyebalkan” versi aku itu gimana. Pokoknya saking menyebalkannya bikin aku menjauhi romance dari sejak aku SMP. Gila kan? Aku baru ngelirik romance itu dua tahun, dan beberapa bulan belakangan ini aku menemukan satu dua romance lokal yang kece.

Dan aku menemukan beberapa kisah romance lokal yang menarik hati aku. Salah satunya ini. (nanti kalau ada kesempatan, aku bakal nulis beberapa review novel lokal romance yang menarik buat aku) Ilana Tan dan Tere Liye nggak termasuk ya. Kayaknya satu indonesia kenal sama mereka berdua hahaha, dan memang nggak diragukan lagi.

Aku suka setiap komponen gimana penulis menciptakan Freya. Versi Bad Girl yang jatuh cinta pada Good Boy. Dan sosok Lian itu sungguh menggemaskan.Tapi, bukan itu aja kok yang bikin aku jatuh hati sama novel ini. Tapi cara penulisnya membawakan kisahnya dari awal sampai akhir bener-bener menggoda dan bikin menyumpah geli melihat jalangnya Freya.

Gimana bahasa yang dipakai lugas dan imajinasi penulisnya begitu liar. Mendeskripsikan beberapa hal dengan kata-kata yang indah sekaligus menantang. Novel ini termasuk novel dewasa lho, tapi penulisnya berhasil menuliskan bagian-bagian yang terdengar sensual menjadi sesuatu yang indah. Sesuatu yang bikin aku mendecak kagum dengan penggunaan kata-katanya. Dan aku nggak ragu novel ini bisa aku rekomendasikan untuk remaja 17 tahun.

Dan jangan lupakan budaya batak yang dirangkum begitu rapi nggak terkesan membaca buku teks. Kita dikenalin sama istilah-istilah yang familiar dan tidak lupa pengertiannya.

Karakter ... ini salah satu kekuatan novel ini. Penulis membuat Freya itu begitu menyebalkan, pembangkang, jalang dengan sejuta pikiran kotor, tapi ia tetap wanita yang bisa jatuh cinta sekaligus menyimpan rasa sakit yang membuatnya rapuh.

Lian dengan cintanya yang terpendam tapi dipupuk oleh kebencian hingga malah menyuburkan rasa cinta itu. Memperlihatkan cintanya dengan cara berbeda, hingga Freya harus membuka mata lebar-lebar untuk mengartikan itu cinta. Meskipun Patar, sepupunya yang lain, sudah mengatakan kalau Lian mencintai Freya, tapi gadis itu memilih tidak percaya.

Ada beberapa hal yang di ajarkan penulis, tentang cinta orangtua dan gimana menghadapi rasa takut dengan menghadapinya. Dan paling penting adalah cinta bukan hanya sekedar nafsu belaka. Ini paling penting!! Di sini, Penulis menegaskan sekali gimana gambaran hubungan yang dilatari nafsu belaka.

Paling suka itu ketika Freya dihadapkan pada laki-laki yang sangat ia cintai. Sangat ia dambakan. Dan Freya dituntut membuat keputusan besar dalam hidupnya, seorang diri. Hanya seorang diri.

Tapi dari itu semua, aku merasakan di bagian akhir alur agak terlalu cepat. Aku memang nggak mengharapkan penyelesaian yang rumit, karena aku juga nggak suka,tapi tetap aja aku ngerasain itu di bagian akhir novel ini.

Endingnya? Ah jangan tanyakan itu ...

Tanyakan pada Lian apakah mampu menghapus kebenciannya itu hingga mau menerima Freya

Atau sebaliknya, siapkah Freya mencintai lagi setelah ia terluka terlalu dalam?

Suka romance?

Kamu wajib baca ...

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;