Judul:
Dearest
Penulis:
Zachira
Penerbit:
Grasindo
Editor:
Fanti Gemala
Cetakan
pertama; April 2015; 244 halaman
ISBN: 978 –
602 – 251 – 981 – 2
eBook via
iJak
Blurb
Dear Yui,
Kau ingat aku?
Mungkin tidak, tapi aku mengenalmu. Meski tak pernah
bicara padamu.
Aku mengagumi sosokmu, tapi tak terlintas menjadikanmu
milikku.
Karena sahabatku pun memilihmu.
Dan memaksa kami berjanji atas nama persahabatan, tak
akan mendekatimu.
Cinta yang kami miliki membuat kami harus puas
memandangimu dari jauh.
Dari sudut di dalam sebuah gerbong kereta.
My dearest Yui,
Hidup tidak akan selalu mendukungmu.
Keinginanmu tidak akan selalu terpenuhi.
Dan dunia kadang tidak adil padamu.
Saat itu, ingatlah pesanku.
Tetaplah kuat. Tetaplah bersinar.
Jadilah dirimu sendiri yang selalu aku kagumi.
Aku, bukan ‘aku’, melainkan ‘kami’.
Ya... kami.
Salam sayang,
Yuuya & Toru
Sinopsis
Yuuya dan Toru mencintai gadis yang sama,
Yui. Gadis yang mereka temui setiap hari di kereta api saat hendak pergi dan
pulang sekolah. Mengetahui Yuuya juga mengincar Yui, Toru merasa tidak rela, ia
membuat peraturan tidak boleh di antara mereka yang mendekati Yui. Yuuya
menyetujuinya. Hingga kelulusan, mereka berdua hanya mampu mengagumi Yui tanpa
pernah sekali mengenalnya.
Tujuh tahun berselang
Kenangan akan Yui masih begitu membekas di
hati Yuuya dan Toru. Meski mereka berdua kini dikelilingi wanita cantik yang
memuja mereka, Yui tetaplah gadis yang mereka inginkan. Dan mereka berdua
mencari tahu keberadaan Yui. Mencoba peruntungan untuk mendekati gadis itu
lagi. Namun kali ini lebih serius.
Yuuya dan Toru bersaing secara sehat, namun
mereka tidak menduga bahwa mereka sudah kalah ketika Yui sudah menemukan
tambatan hatinya.
Review
Aku pikir ini kisah cinta segita antara
Yuuya, Toru dan Yui. Dugaan aku meleset saat ada tokoh lain, Kosuke yang sangat
berarti bagi Yui. Dia adalah kekasih dan calon suami Yui. Harus aku akui juga,
aku sudah menduga kisah ini akan berakhir kemana ketika aku mengetahui Yui
adalah penderita kanker, begitu pula dengan Kosuke.
Namun, Penulis membawakan kisah ini sedikit
berbeda di awalnya.
Di awal novel ini, aku menyukai interaksi
Yuuya dan Toru yang terkesan imut ala-ala drama korea atau Jepang (aku nggak
pernah nonton drama Jepang, kecuali series action Detektif Conan hehe) mereka
yang terang-terangan mencintai Yui dan merasa menyesal. Lalu tanpa
bilang-bilang, mereka mencari tahu keberadaan gadis itu.
Intinya sih, ketika mereka menemukan kisah
dibalik hilangnya Yui, mereka kecewa.
Aku cukup penasaran di sini. Berarti ada tiga
cowok yang mencintai Yui dan satu orang di hati Yui. Otomatis kan harus salah
satu nie hilang. Dugaan aku benar. Apalagi pengidap kanker seperti Kosuke.
Menurut aku plot-nya udah menarik. Konflik
dan pilihan-pilihannya yang diciptakan penulis untuk Yui sudah bisa ditebak
oleh pembaca. Apalagi bagian Kosuke yang tiba-tiba menyuruh Yui untuk pergi
dari hidupnya. Udah bisa ketebak lah...
Bagian yang paling nggak bisa ketebak itu
ketika ada surat cinta yang terus dikirimkan untuk Yui. Sedikit twist dimasukan
oleh penulis, yang sebelumnya nggak aku sadari.
Cuma mendekati ending, aku agak dibuat risih
sama beberapa bagian.
Bagian ketika Yui di sekap, sempat-sempatnya
nulis memo. Nulis dimana? Pake pulpen gimana? Tangannya di ikat.
Kosuke yang menderita kanker, udah memasuki
tahap akhir, bisa melawan beberapa remaja SMA yang atlit basket.
Yui disini kan ceritanya ditaksir sama empat
cowo, Yuuya, Toru, Kosuke dan Yesuke (murid Yui) nah tapi aku nggak tahu dimana
sisi menarik Yui itu. Cantiknya iya cantik biasa, sifatnya juga nggak ada yang
special, nggak pintar masak, dan nggak ada sisi-sisi menonjol yang membuat aku
paham kenapa harus ada empat cowok sekaligus yang naksir dia. Kok aku
komentarinnya kayak sirik gitu ya? Hahaha
Bukan ... hahaha ... maksud aku gini lho.
Biasanya di dalam novel udah pasti tokoh utama itu banyak yang disukai. Dengan
karakteristik unik yang ditonjolkan oleh penulis.
Dalam kasus Yui ini, aku nggak lihat apa pun
yang menarik.
Yui ini tipe tokoh utama yang di sekitarnya
berjalan mulus-mulus aja. Ini bikin pembaca nggak tertantang jadinya. Dan menurut
aku itu biasa aja, malah cenderung tidak menjadikan Yui sebagai tokoh favorit
aku
Secara keseluruhan, aku sebenarnya menikmati
novel ini. Gaya tulisnya asik dan santai, pokoknya enak dibaca. Mungkin karena
itu juga novel ini bisa dibaca sambil sekali duduk. Terlepas masalah karakter
dan adegan yang ‘aneh’ itu, aku nggak komentarin yang lain.
Novel ini aku rekomendasikan buat
remaja-remaja yang suka romance. Sangat aman di konsumsi remaja
Sampai jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Indonesian Romance Reading Challenge
2017
Proyek Baca Buku Perpustakaan 2017
Read & Review Challenge 2017 –
Kategori Contemporary Romance
buku romance gini emang selalu membawa pembacanya ikut baperaan, dan ternyata ceritanya memiliki plot twis yang nggak terduga ya :)
BalasHapushaha benar. terutama kaum cewek ya
HapusJadi penasaran baca cerita berikutnya, terima kasih sudah mereview, bisa jadi list bacaan ku berikutnya ne.
BalasHapusTerima kasih sudah membaca review ini ^^
HapusSelalu kalau cinta terbagi gini, da yg harus meninggal. sedih...
BalasHapusHaha benar, tapi udah disiapkan pengganti yang bikin move on kok
Hapus