Judul:
Zombie Aedes II
Penulis:
Satria Satire
Penerbit: PT
Elex Media Komputindo
Cetakan
ke-1; September 2017; 344 halaman
ISBN: 978 –
602 – 04 – 4673 – 8
Blurb
Dua tahun lalu, suatu wabah
misterius melanda seisi dunia, terutama di Indonesia. Dua tahun lalu, manusia
menjelma menjadi makhluk ganas dan pemangsa sesama.
Mereka yang mampu bertahan hidup
masih saling mencari dan menemukan manusia lain yang selamat. Namun itu buan
perkara mudah, satu kesalahan fatak membuat para pemangsa itu kini bertambah
buas.
Di tengah kekacauan yang semakin menjadi-jadi,
ada setitik harapan untuk memulihkan korban yang sudah terlalu banyak. Tapi
titik itu begitu jauh, dan terlalu samar ...
Sinopsis
Dua tahun setelah wabah misterius melanda,
manusia yang selamat mulai beradaptasi untuk bertahan hidup. Ada yang berusaha
bercocok tanam, mengambil bahan makanan di swalayan, menghemat bahan bakar, atau
menjarah rumah-rumah warga demi makanan yang masih bisa dimakan. Walaupun
pas-pasan bahkan kekurangan, mereka mampu bertahan.
Namun sesuatu yang ganjil terjadi.
Zombie yang awalnya mampu mereka atasi jika
muncul satu persatu kini beberapa di antaranya berubah menjadi gesit bagaikan
manusia normal. Mereka mampu menginfeksi sesama zombie dan membuat zombie yang lain
makin agresif.
Dengan kemunculan sosok baru ini, benarkah langkanya
makanan adalah satu-satunya ancaman yang harus mereka waspadai?
Review
Pertama sih aku mau ngomentarin review di
goodreads yang katanya ada beberapa bagian dari isi novel Zombie Aedes nggak
masuk akal. Terutama di bagian manusia selamat yang mampu bertahan Cuma makan
kue kering dan soda tapi masih punya bentuk badan yang bagus, atau nggak
berpengaruh sama fisik mereka. Atau cewek dan cowok yang tinggal lama dalam
satu ruangan nggak terbersit buat hubungan intim (aku nggak ngebayangin ada
orang yang masih semangat mikir mesum di kala lagi musibah kayak gitu.
Jangankan mesum, makan aja nggak selera)
Sebagai pembaca sih aku Cuma mau ketawa aja.
sekarang aku tanya, bagian mana dari sebuah fiksi itu yang masuk akal benar-benar
masuk akal sesuai realita kehidupan? Drama bayi ketukar versi korea aja yang
PALING nggak masuk akal aja bisa terjadi di dunia fiksi, dan dijadikan acuan
untuk berbagai macam sinteron di Indonesia di saat itu? Buktinya, banyak yang
suka tu. Banyak yang doyan. Banyak yang baper.
Sekarang contoh paling dekat dch, pernah
nonton serial Walking Dead di HBO? Tengok dech body mereka yang selamat, mau
cewek atau cowok pasti bagus-bagus badannya (kalau ada yang sadar, pasti
kelihatan juga ber-make up). Kalau ada yang gendut pun itu udah bawaan karakter
mereka. Kenapa Walking Dead nggak pilih orang ceking-ceking karena kurang
makan? Atau kenapa nggak dikasih nampak konflik perkosaan karena cowok yang
dibiarkan tinggal berdua sama cewek (ada konflik dimana sekelompok cowok mesum
cari cewek buat diperkosa, tapi itu di bagian lain dari cerita)
Intinya apa?
Boleh sih komentari suatu karya, tapi
kira-kira dong komentarnya.
Kasih komentar yang benar-benar isinya salah,
misalnya aja ada selang infus disamakan dengan selang yang dimasukan ke hidung
(aku nggak tahu nama selangnya) nah itu baru dikomentarin. Karena emang salah.
Udah lupakan itu, sekarang balik ke Zombie
Aedes II.
Untuk novel ini, Penulis masih menggunakan
plot yang sama persis seperti novel pertamanya.
Di bagian satu ada pengenalan beberapa tokoh
yang selamat beserta usaha mereka bertahan hidup selama dua tahun.
Paling oke-nya sih, kak Satria itu bisa bikin
cerita berbeda-berbeda antara tiga kelompok manusia yang selamat itu. Kengerian
mereka melihat zombie yang berubah, atau bagaimana mereka bisa bertahan, atau
bagaimana mulanya mereka bisa terjebak. Pokoknya hal-hal remeh kayak gitu
berhasil membuat aku sebagai pembaca nggak berpikir kalau ini bosenin.
Dan ya, bagian bikin deg deg-kan itu pas salah
satu manusia melihat “eh kok ada yang aneh sama zombie-nya?” atau sejenis gitu
lah. Sampai aku ngerasa tegang sendiri bacanya. Apalagi saat mereka yang belum
siap, nggak waspada, berhadapan dengan zombie gesit ini.
Ngomong-ngomong zombie ini ngingatin aku sama
zombie di I Am Legend-nya Will Smith lho. Tahu kan filmnya? Aku jatuh cinta
sama akting Will Smith di film ini. Bikin baper, sumpah!!
Aksi penyelamatannya pun beberapa ada yang
kreatif, dan ada juga yang penuh dengan keberuntungan. Aku paling greget sama
anak-anak yang baru tamat SMA. Pas kak Satria gambarin karakter mereka, itu
rasanya ngena di hati aku. Enggak tahu kenapa, atau bisa jadi karena mereka
satu-satunya tokoh termuda di Zombie Aedes sehingga kesan polos dan lugunya
mereka bikin cerita ini tambah tegang. Karena ada bagian, mereka nggak mau lari
dari rumah karena nggak tega “bunuh” orang tua teman mereka yang udah jadi
zombie. Sedangkan posisi mereka berada di lantai dua.
Sedangkan Bagian Dua di novel ini agak berbeda ya, nggak
ada zombie-zombie-an tapi agak menguras pikiran juga.
Aku suka bagian ini. Ini ketika Prof Emil
memutuskan Bandara Soekarno-Hatta dijadikan tempat tinggal mereka.
Mempertimbangkan karena jumlah korban selamat makin banyak, dan mereka butuh
tempat luas.
Nah pas penyusunan dan realisasi perimeter
bandara banyak kendalanya.Yang zombie-lah, yang memindahkan hewan ternak, dan
sebagainya.
Kalau aku ceritakan kayak gini, kayaknya
enggak menarik. Tapi coba dech kamu baca,aku yakin kamu pasti suka. Interaksi
dan dialog mereka itu cukup bikin kita betah baca buku ini.
Ada pengkhianat!! GERAM
Jangan lupakan rencana besar prof. Emil.
Nah ini yang rada “menipu”
Dari awal aku udah curiga, konflik utamanya
belum kelihatan. Yang menjadi pokok dari Zombie Aedes II ini belum terlihat
meskipun sudah hampir menjelang buku habis.
TERNYATA!!!
ARGH!!
Ada... ada banget malah. Cuma ...
Curiga ini ada sambungannya hahaha
Kak Satria udah menyiapkan ketegangan lain di
balik rencana prof Emil yang baru. Dan itu membuka beberapa rahasia besar di
balik Retron. Obat nyamuk penyebab zombie.
Aku nggak bisa cerita banyak tentang buku
kedua ini. Karena sebagian besar memang mirip dengan yang pertama, Cuma berbeda
cerita dan penokohan serta konflik-nya.
Secara keseluruhan, aku suka novel ini.
Beruntung bisa dikasih kesempatan baca sama Elexmedia secara gratis (padahal
emang udah niat beli kalau ada main ke kota haha).
Cuma endingnya bikin baper. Kecurigaan aku
kayaknya benar dech XD
Buat kamu, yang suka thriller, wajib baca.
Apalagi pecinta zombie hehe
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Read & Review Challenge 2017 – Kategori
Thriller and Crime Fiction
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini