Kisah tiga dokter wanita – cinta dan impian mereka, dan nasib yang datang tak terduga.
Dr. Paige
Taylor adalah seorang dokter bedah ahli jantung yang sangat cemerlang. Sejak
kecil ia mengikuti Ayahnya seorang dokter yang bertugas di berbagai negara
paling miskin di dunia sehingga membuat jiwa dalam gadis kecil itu berubah
menjadi sosok wanita yang penuh kasih sayang terhadap orang lain namun sangat
tegar di luar. Cita-citanya yang paling tinggi adalah dapat membantu
sebanyak-banyaknya orang miskin yang ada di dunia. Namun untuk mencapai
cita-citanya tersebut ia harus berjuang keras menghadapi kejamnya ‘jam kerja’
Rumah Sakit di kota kecil yang melebihi batas ambang kekuatannya sebagai
seorang wanita. Tidak hanya itu, cemo’oh dan pelecehan seksual terhadap dirinya
pun menjadi tantangan sendiri yang harus dihadapi di awal karirnya sebagai dokter.
Dr. Paige
Taylor seorang dokter yang berdedikasi tinggi dan tidak sulit baginya untuk
mencapai kesuksesan sebagai seorang dokter bedah jantung. Seriring berjalannya
waktu membuat Dr. Paige Taylor mampu menghadapi jam kerja yang tinggi di Rumah
Sakit tersebut, namun masalah muncul ketika Dr. Paige Taylor harus bergabung
dalam Tim Bedah Dr. Lawrence Barker seorang ahli bedah jantung terkenal di
dunia, kemampuannya tidak diragukan lagi oleh semua dokter. Setiap pendapat dan
ucapannya sangat berpengaruh terhadap karir seorang dokter, termasuk Dr. Paige
Taylor. Ucapan merendahkan dan menyakitkan selalu terlontar dari bibir Dr.
Lawrence untuk Dr. Paige Taylor, namun itu semakin membuat wanita itu malah
makin semangat membuktikan diri bahwa ia pantas menjadi seorang dokter.
Suatu hari,
ia ditangkap dengan tuduhan telah membunuh pasiennya. Saksi-saksi yang
dihadirkan sangat memberatkan posisi Dr. Paige Taylor, belum lagi wanita itu
telah mengakui bahwa ia memang telah ‘membunuh’ pasiennya atas permintaan pasien
tersebut. Hal yang paling memberatkan adalah uang sejuta dolar yang diwariskan
pasien tersebut untuk dokter wanita itu. Siapakah yang bisa di percaya? Hukuman
mati menantinya .....
Dr. Kate Hunter .... Ia telah bertekad takkan pernah menjalin hubungan lagi dengan pria, namun kemudian ia terjebak dalam taruhan maut dengan rekannya yang memesona.
Kate Hunter
wanita berkulit hitam yang selalu dianggap wanita kelas rendah di kalangan ras
berkulis putih. Masa lalunya yang kelam membuat ia bangkit dan menjadi sosok
tangguh yang mampu menghadapi kerasnya saat harus menempuh cita-cita sebagai
dokter bedah saraf. Satu hal yang misterius dari Dr. Kate Hunter, ia sangat
menghindari pria yang mendekatinya dan itu membuat para dokter pria di rumah
sakit tersebut penasaran akan tubuh indahnya.
Berawal dari
sebuah taruhan bersama teman-temannya, Dr. Ken Mallory menantang seluruh dokter
pria bahwa ia akan menaklukan wanita itu dalam pelukannya, bahkan bercintanya.
Dr. Kate Hunter yang mengetahui taruhan itu dengan senang hati menerima
tantangannya, ia bertekad membuat Dr. Ken Mallory malu di hadapan
teman-temanya. Namun Dr. Kate Hunter tidak pernah tahu, saat ia menerima
tantangan itu ia telah menandatangani kontrak kematiannya.
Dr. Honey Taft ... Agar berhasil menjadi dokter, ia tahu takkan bisa mengandalkan otaknya. Jadi harus ada jalan lain.
Honey Taft
gadis dari keluarga kaya raya dan terpandang, ia sama sekali tidak berniat
menjadi seorang dokter. Namun demi menjaga nama baik keluarga, ia terpaksa
menjadi dokter penyakit dalam. Sesuatu yang dipaksakan memang tidka akan bagus,
begitu pula halnya yang
terjadi pada Honey Taft. Nilai-nilai akademisnya sangat tidak memuaskan dan
tidak akan bisa menjadi dokter. Pikirannya berpacu dengan cepat, harus ada cara
supaya ia menjadi dokter sesuai keinginan orangtuanya.
Gelar dokter
diraihnya dengan nilai cemerlang, hanya dia yang tahun bagaimana hal itu bisa
terjadi. Dan kini ia bekerja di rumah sakit yang sama dengan Dr. Paige Taylor
dan Dr. Kate Hunter bahkan menjadi sahabat yang sangat akrab. Masalah terus
timbul akibat ‘kecerobohan’ Dr. Honey Taft dan berkali-kali dokter senior
meminta kepada Dr. Benjamin Wallace untuk menghentikannya. Namun berkali-kali
pula Dr. Honey Taft selamat dari ‘masalah’ kecil yang terus menghantuinya,
tentunya dengan bantuan beberapa pria yang memiliki niat tertentu pada Dr.
Honey Taft.
Note :
Ketiga dokter tersebut di awal karirnya mendapat pelecehan seksual dan
pandangan merendah dari rekan kerja, dokter senior, suster bahkan pasien
meragukan kualitas mereka. hal itu disebabkan, masa-masa dulu status wanita
selalu di bawah laki-laki, jadi ketika ketiga dokter wanita muda itu memasuki
rumah sakit perlakuan yang diterima sangat tidak menyenangkan.