Cinta 4 Sisi
oleh Indah
Hanaco
Penerbit
Grasindo
Desain Cover
Steffi
Cetakan
ke-3; Febuari 2015; 276 hlm
Rate 3 of 5
Format ebook
(via iJak)
Awalnya, mereka cuma
dua orang kekasih yang merasa terabaikan, hingga mulai menyusun drama. Hanya
untuk menunjukkan bahwa mereka ada.
Akhirnya, semua
kepura-puraan itu menjadi bumerang indah yang memiliki sisi tajam dan siap
menggoreskan luka. Hati mereka tidak pernah sama lagi, meski keduanya sudah
berjuang untuk saling melepaskan.
Mereka memetik
pelajaran, jangan pernah bermain-main dengan hati. Karena hati adalah organ
liar yang punya keinginan sendiri. Mereka ingin menghindar dan bermain aman,
kembali pada hasrat awal. Tapi, siapa yang mampu terus bersandiwara dan
membangun dusta-dusta baru?
Pada akhirnya mereka
harus memilih. Melepaskan cinta lama dan mengemas masa depan berdua. Atau,
membebaskan mimpi-mimpi itu terbang dan menyiksa jiwa selamanya, tanpa bahagia.
Cinta, tidak setiap saat hadir dan menyapa. Ketika dia ada, bijakkah jika kau
menebasnya? Inilah kisah mereka. Violet. Quinn
Ini merupakan novel karya Indah Hanaco
pertama yang aku baca. Setelah penasaran sekali dengan penulis aktif satu ini,
akhirnya kesampaian baca novel ke-12 mba Indah ini.
Wow!!
Ketinggalan banyak banget kan!? Haha
Novel ini bercerita tentang Violet, gadis
cantik yang memiliki kekasih bernama Jeff. Secara fisiki, Jeff mendekati
sempurna, membuat Violet mau tidak mau bangga memiliki kekasih tampan seperti
Jeff. Sayangnya, Jeff memiliki kebiasaan suka jelalatan memandang gadis cantik
meski Violet ada di dekatnya. Pertengkaran pun sering terjadi, tapi selalu ada
maaf untuk Jeff.
Quinn kurang lebih, bernasib sama dengan
Violet. Memiliki pacar super cantik dan memikat laki-laki manapun untuk
memandangnya, tidak terkecuali Jeff yang merupakan teman SMU sekaligus orang
yang pernah naksir Eirene. Membuat Quinn cemburu setengah mati.
Kesamaan nasib, mempertemukan Quinn dan
Violet di sebuah pesta pernikahan sahabat Jeff dan Eirene. Lalu pertemuan
(tidak disengaja) itu berlanjut di sebuah mini market langganan Violet, akhirnya
mereka saling tukar nomor ponsel dan saling berhubungan. Awalnya sih biasa
saja, tapi ketika Violet dan Quinn mulai merasakan pacar masing-masing terlalu
sibuk dengan orang lain, mereka harus bertindak. Memberi pelajaran kepada Jeff
dan Eirene arti menghargai pasangan yang ada di sisi mereka.
Sayangnya, cara yang Quinn dan Violet tempuh
malah berbalik kepada diri mereka sendiri. Ada saatnya mereka harus berhenti,
atau tidak sama sekali.
My Review
Di buku yang ke-12 ini, aku rasa mba Indah
udah menunjukan kemampuanya sebagai penulis yang aktif, sehingga ngingetin aku
sama Jenny yang udah menghasilkan beberapa novel dalam waktu singkat. Nampak
sih dari gaya tulis yang makin matang, alur yang terjaga rapi dan karakter yang
memikat hati. Pokoknya enaklah di baca,
aku aja selesai sampai dua hari (belum di hitung pas lagi di gangguin sama
Zayan yang pengen ngerebut apa yang aku pegang x__x)
Agak terjebak sih sama judulnya. Aku kira
bakal ada cinta segi empat, eh ternyata khusus Quinn dan Violet aja. Konflik
sebenarnya sederhana dan ending mudah ditebak. Lagi-lagi mba Indah membuktikan
bahwa konflik sederhana ini gak punya penyelesaian yang sederhana, apalagi
kalau udah menyangkut masalah cinta. Susah beugh! Lebih susah dari soal fisika
turunan. Serius!! Dan mba Indah membawa kita hanyut sama emosi Violet dan Quinn
yang ngerasain susahnya jatuh cinta itu.
Secara khusus, aku gak punya tokoh favorit.
Quinn emang manis, tapi terlalu lebay (menurut aku), dan Violet terlalu labil
mengambil keputusan yang kayaknya udah jelas di depan mana yang mana lebih
baik. Contoh aja pas bagian Violet udah nolak Quinn padahal Violet juga udah
putus sama Jeff. Bikin ribet gak sih sifat cewek kayak gitu! Nah kalau Jeff ini
yang bikin aku pengen gampar bolak balik pipinya. Di bagian ini mba Indah
berhasil membuat aku benci setengah mati sama Jeff *gemes*
Adegan paling super favorit adalah pas
Quinn-Violet lagi makan di villa tempat Jeff dan teman-temannya ngumpul. Nah
mereka serius banget akting “kedekatan” dengan ngutip sayur-sayur yang gak
mereka suka dari piring masing-masing. Cara mba Indah menggambarkan bagian itu,
ih luccuuu bingitz. Suka sekali. sampai ngakak wkwkwk.
Oh ya, satu hal nie yang disayangkan. Typo
baannyyaaak buanget. Terus, aku bingung nie. Ada satu halaman (lupa halaman
berapa) di bilang Violet jadian sama Jeff udah hitungan tahun. tapi di
lembar-lembar selanjutnya baru hitungan bulan. Yang bener yang mana? Apa ini
salah satu salah ketik juga? Terus tentang teman Violet yang mendapat kekerasan
fisik dari pacarnya itu, gimana nasibnya? Maksud aku, untuk apa Mba Indah
memasukan hal seberat itu di tengah-tengah kisah cinta Violet-Quinn kalau mba
Indah memang gak pengen ngebahas masalah itu sampai tuntas.
Secara keseluruhan aku suka novel ini. Cuma
emang bagian yang seharusnya romantis, aku gak ngerasain sama sekali. Dan novel
ini aku rekomendasikan untuk yang suka kisah cinta sederhana yang bikin emosi kita dimainkan.
Sampai jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
haduhhhhh jadi penasaran dengan buku ini. pengen baca keseluruhan. menarik ini kayaknya.
BalasHapusHai Naufal ^^ sekedar info, Mba Indah hanaco merupakan penulis yang produktif lho. Dia sudah menghasilkan puluhan novel, dan aku rasa kamu harus baca salah satunya ^^
Hapusjadi penasaran sama bukunya, pengen baca secara lebih lengkap
BalasHapushehe ayo ayo baca bukunya. Asik buat nemenin hari-hari dengan manisnya QUinn dan Violet
Hapus