Rabu, 10 Mei 2017

Review Buku: Not A Perfect Wedding - Asri Tahir

Impian Pernikahan yang Sempurna Sekedar Ilusi


Judul: Not A Perfect Wedding
Penulis: Asri Tahir
Penerbit:Elexmedia Komputindo
Tebal 312 halaman
Format ebook via iJak


Sinopsis

Raina terkejut saat bukan Raka yang mengucapkan ijab kabul. Pernikahan yang seharusnya dinanti-nantikan Raina berubah menjadi sebuah dilema dan hancurnya kepercayaan Raina pada orangtua, kakak-kakaknya terutama pada Pram. Setelah pernikahan barulah Pram membawa Raina ke kuburan Raka yang masih basah. Menangisi nasib yang telah menimpa kehidupannya, masa depannya dan cinta sejatinya.

Pram yang berusaha memenuhi janji pada Raka, menjaga Raina.

Sampai Pram merasa menjaga Raina bukanlah lagi sebuah janji, melainkan kewajiban sebagai suami.
 

Review

Ketika aku baca review novel ini di GR, banyak yang bilang kalau tema novel ini nggak masuk akal, nggak wajar dan nggak lain-lainnya. Tapi buatku, nggak ada yang pernah masuk akal ketika ini sebuah fiksi. Menurut aku tema dan ide ceritanya sah-sah aja. Malah ini salah satu daya tarik yang bikin orang-orang penasaran sama novel ini. Bagi aku itu, ide adalah kreatifitas murni dari seseorang, dan nggak ada seorang pun yang boleh mencelanya.

Balik ke ceritanya.

Aku nggak punya ekspektasi yang tinggi tentang novel ini. Karena aku memang bukan pecinta romance dan bukan pembaca wattpad (mata suka sakit) tapi kalau aku lihat dari sudut pandang aku, novel ini terlalu drama.

Drama buanget.

Cara Raina menghadapi kesedihan terlalu lebay. Dikit-dikit kabur. Dikit-dikit marah.

Interaksi Raina – Pram bikin masing-masing dari mereka punya ikatan tersendiri. Cuma apa ya, interaksi mereka itu kanak-kanak banget. Karakter Raina – Pram terasa kurang matang. Aku seperti melihat cewek SMA yang merajuk dan yang cowoknya coba membujuk.  Dan ini terus berulang-ulang di bab-bab selanjutnya. Apalagi Raina minta cerai dari Pram tanpa pengen dengar dulu masalahnya. Asli kanak-kanak banget. Dialog-dialognya juga biasa aja. Nggak ada yang special.

Ternyata konfliknya bukan seputar bagaimana Raina melupakan Raka, tapi juga masa lalu Pram yang ditutupi. Dan ini juga klise banget. Aku bisa nebak ceritanya tanpa harus baca novel ini.

Akhir kata, aku nggak bisa bilang aku suka novel ini. Eksekusinya kurang ngena di aku. Aku sih pengennya ada persaingan antara kenangan Raka dengan Pram atau apa lah yang bikin cerita ini menarik. Dan masa lalu Pram, nggak begitu menarik buat aku.

~~~

Tulisan ini diikutsertakan dalam:





G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;